Potensi Baru dengan Cina, Luhut Bidik Ekspor Durian Hingga US$8 Miliar

Pemerintah akan kembangkan perkebunan durian unggul.

Potensi Baru dengan Cina, Luhut Bidik Ekspor Durian Hingga US$8 Miliar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat mengumumkan bantuan pemerintah pembelian kendaraan listrik di kantornya, Senin (6/3). (Dok. Istimewa)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Luhut Pandjaitan menindaklanjuti rencana kerja sama Indonesia-Cina, termasuk ekspor durian ke Cina.
  • Luhut mengeklaim ekspor durian Indonesia bisa mencapai nilai US$7 miliar-8 miliar.
  • Potensi ekspor durian diharapkan dapat menciptakan pemerataan ekonomi di daerah.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan telah menindaklanjuti sejumlah rencana kerja sama Indonesia-Cina pada kunjungannya ke negara tersebut pada dua pekan lalu. Salah satunya adalah mengekspor durian ke Cina.

Dia mengeklaim ekspor buah tersebut dapat menjadi potensi ekonomi baru Indonesia karena nilainya dapat ditingkatkan hingga US$8 miliar atau lebih dari Rp130 triliun.

"Jangan dianggap enteng. Makanya kita buat dengan Beijing Genomics Institute (BGI) untuk research sehingga durian yang dihasilkan itu betul-betul durian yang bagus," kata Luhut dalam video singkat yang diunggah dalam akun Instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Rabu (26/6).

Menurut dia potensi ekspor ini bisa menciptakan pemerataan ekonomi di sejumlah daerah. Sebagai contoh, sebuah kabupaten di Indonesia dengan jumlah penduduk 80.000 hingga 100.000 jiwa bisa saja menghasilkan durian untuk diekspor ke Cina dengan nilai US$100 juta.

"Kabupaten tersebut berarti bisa mendapat pemasukan sebesar Rp1,5 triliun. Tentu akan memberikan manfaat perekonomian yang signifikan di suatu daerah," ujar Luhut.

Buat kebun durian di Sumatera dan Papua

Untuk tahap awal, pemerintah baru membangun kebun durian seluas 100 hektare di Sumatra Utara dan Papua Barat. 

Rencananya, akan ada sejumlah penambahan lokasi lain untuk dijadikan kebun durian. Hal ini merujuk pada lokasi yang bisa menghasilkan durian sesuai dengan standar Cina. Salah satunya Palu, Sulawesi Tengah. 

Meski demikian, dia mengakui rencana kerja sama ini memang tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Dia memprediksi ekspor durian baru akan tercapai penuh 3 sampai 4 tahun yang akan datang. 

"Tapi ini sudah mulai kita tanam di Kabupaten Humbang Hasudutan, Sumatra Utara, dan Fakfak Barat Papua Barat," ungkap Luhut. 

Kerja sama pada sektor strategis lainnya

Selain Kerja Sama Perdagangan durian, Luhut mengatakan kolaborasi antara Indonesia dengan Cina juga dilakukan pada sektor energi, fasilitas kesehatan dalam negeri, serta investasi perusahaan tekstil berskala besar.

"Saya berharap intensitas pembicaraan tingkat tinggi yang diikuti dengan kerja sama yang terus diperdalam di beberapa sektor, dapat membawa kemajuan bukan hanya bagi Indonesia dan Tiongkok. Melainkan juga berdampak kepada masa depan negara-negara berkembang lainnya dalam membangun komunitas untuk masa depan bersama," ujarnya.

Dia mengatakan diplomasi antara Indonesia dan Cina merupakan faktor penting keberlangsungan hubungan bilateral. 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya