Jakarta, FORTUNE - PT Astra Tol Nusantara atau Astra Infra melaporkan prediksi kepadatan arus Lalu Lintas (lalin) di delapan ruas tol miliknya selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Ketua Gugus Tugas Nataru ASTRA Infra 2023, Rinaldi, mengatakan prediksi ini dijadikan sebagai acuan bagi ASTRA Infra dalam mempersiapkan dan memitigasi kepadatan saat Nataru. Beberapa di antaranya adalah Tol Tangerang-Merak untuk ke wilayah barat, sedangkan Tol Cipali-Palimanan (Cipali) ke wilayah timur.
"Untuk Tangerang-Merak, puncaknya di angka 174.000 pada 22 Desember. Kemudian di Tol Cipali, angkanya sampai 102.000 di 1 Januari," kata dia dalam acara Media Gathering Nataru ASTRA Infra secara virtual, Selasa (19/12).
Kemudian, untuk Tol Ulujami-Kebon Jeruk (JORR 1), arus lalinnya diprediksi akan tembus pada angka 62.000 per 22 Desember. Lalu, Tol Kunciran-Serpong (JORR 2) diproyeksi mencapai 48.000 pada 2 Januari.
Selanjutnya ada Tol Semarang-Solo, yang arus lalinnya diprediksi akan mencapai 99.000 pada 23 Desember, serta Tol Jombang-Mojokerto yang diperkirakan akan mencapai 63.000 pada 25 Desember.
"Terakhir Tol Pandaan-Malang. Ada sebanyak 77.000 pada tanggal 1 Januari," ujarnya.
Secara total, Rinaldi memproyeksikan akan terjadi 8,1 persen kenaikan arus kendaraan yang melalui Jalan Tol selama periode libur Nataru dibandingkan dengan periode sama pada 2022. Kemudian, puncak arus lalu lintas diperkirakan terjadi pada 22 Desember 2023 hingga menjelang Tahun Baru 2023.
Upaya Astra Infra jaga kelancaran Nataru
Untuk kelancaran berkendara di jalan tol dan antisipasi lonjakan arus lalu lintas, Rinaldi mengatakan ASTRA Infra telah mempersiapkan fasilitas gardu transaksi tandem, mobile reader, struk digital, dan sarana pendukung serta petugas yang siap membantu transaksi di gerbang.
ASTRA Infra juga bekerja sama dengan kepolisian dalam mengatur manajemen rekayasa lalu lintas dan mengantisipasi kepadatan arus kendaraan, terutama pada titik-titik rawan kemacetan di jalan tol.
“Salah satunya untuk mengantisipasi kemungkinan kemacetan di lokasi pertemuan antara Jalan Tol Cisundawu dan Tol Cipali di KM 152,” kata Rinaldi.
Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas kendaraan yang akan melakukan penyeberangan melalui Pelabuhan Merak, ASTRA Infra Tol Tangerang-Merak telah bekerja sama dengan pemerintah dan ASDP menyiapkan Rest Area KM 43 dan KM 68 sebagai buffer zone jika terjadi pengaturan penundaan (delaying system).
Termasuk di antaranya: penyiapan operasi gardu secara penuh hingga personil tambahan. Selain itu, ASTRA Infra juga menyediakan 27 tempat istirahat dan pelayanan (TIP) alias rest area.
"Kalau saya wrap up semuanya, kami [menyiapkan] lebih dari 1.300 personil yang siap melayani pengguna jalan, 812 CCTV, call center 24 jam, dan kelengkapan sarana prasarana. Untuk patroli ada 36 dari semua ruas tadi, kemudian ada 12 kendaraan rescue, 21 ambulans, 48 armada derek, dan 4 mobile crane," ujarnya.