Profil Kamala Harris yang Didukung Biden pada Pencalonan Presiden AS

Joe Biden resmi mundur dari pemilihan presiden AS.

Profil Kamala Harris yang Didukung Biden pada Pencalonan Presiden AS
Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris. (Wikimedia Commons)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Joe Biden resmi mundur dari pemilihan presiden AS.
  • Biden mendukung Kamala Harris untuk menggantikan posisinya dan bersaing dengan Donald Trump.
  • Kamala Harris merasa terhormat atas dukungan Biden dan berjanji akan mengalahkan Donald Trump.

Jakarta, FORTUNEJoe Biden secara resmi menarik diri dari pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Presiden petahana dari Partai Demokrat ini menyampaikan pengunduran dirinya melalui unggahan di media sosial.

Dalam posting itu Biden juga memberikan dukungan kepada Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikan posisinya dan bersaing melawan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun ini.

Kamala, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden AS, merasa terhormat atas dukungan Biden dan berjanji akan mengalahkan Donald Trump.

Berikut profil dari Kamala Harris yang dirangkum oleh Fortune Indonesia dari berbagai sumber, Senin (22/7).

Awal mula Kamala Harris

Kamala menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi Wakil Presiden Amerika Serikat.

Dia lahir pada 20 Oktober 1964, di Oakland, California.

Ibunya, Shyamala Gopalan, dibesarkan di India selatan dan kemudian bermigrasi ke Amerika untuk meraih gelar doktor di University of California Berkeley.

Di sana Shyamala bertemu dengan Donald Harris yang berasal dari Jamaika, yang merupakan sesama mahasiswa pascasarjana yang kemudian menjadi profesor ekonomi.

Kamala menempuh pendidikan di Howard University, sebuah universitas bersejarah bagi kaum kulit hitam di Washington, D.C., tempat ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang ilmu politik dan ekonomi.

Setelah itu, ia melanjutkan studi hukum di University of California, Hastings College of the Law.

Karier dan politik Kamala Harris

Setelah lulus dari sekolah hukum, Kamala memulai karier hukum di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County, California, sebagai jaksa.

Pada 2003, ia terpilih sebagai Jaksa Wilayah San Francisco, dan menjadikannya wanita pertama dan orang kulit hitam pertama yang memegang posisi tersebut.

Pada 2010, Kamala terpilih sebagai Jaksa Agung California, sekali lagi mencatat sejarah sebagai wanita pertama dan orang kulit hitam pertama yang menjabat posisi itu.

Selama menjabat, ia dikenal karena kebijakan progresifnya, termasuk upayanya untuk mereformasi sistem peradilan pidana dan mendukung hak-hak LGBTQ+.

Pada 2014 Harris menikah dengan pengacara Douglas Emhoff.

Pada 2016, Kamala terpilih sebagai Senator Amerika Serikat dari California, menggantikan Barbara Boxer. Di Senat, ia menjabat di berbagai komite, termasuk Komite Kehakiman dan Komite Intelijen.

Kamala pun menjadi terkenal secara nasional karena keterampilannya dalam interogasi selama sidang-sidang penting dan suaranya yang vokal dalam isu-isu hak asasi manusia, reformasi peradilan pidana, dan perlindungan lingkungan.

Pada 2020, Joe Biden memilih Kamala sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat. Pasangan Biden-Kamala memenangkan pemilihan presiden 2020, dan pada 20 Januari 2021, Kamala Harris dilantik sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat.

Dia pun menjadi wanita pertama, orang kulit hitam pertama, dan orang Asia Selatan pertama yang menjabat sebagai wakil presiden AS.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024