Pandemi Belum Usai, Sandiaga Uno Revisi Target Devisa Pariwisata 2021

Target kontribusi pariwisata terhadap PDB dipertahankan 4,2%

Pandemi Belum Usai, Sandiaga Uno Revisi Target Devisa Pariwisata 2021
Menparekraf, Sandiaga Uno. (ShutterStock_msyaraafiq)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE –  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno merevisi target penerimaan devisa sektor pariwisata 2021. Hal ini seiring dengan sektor pariwisata yang masih alami tekanan akibat pandemi Covid-19. Dalam target terbarunya, penerimaan devisa pariwisata di tahun ini hanya berada di kisaran US$360 juta hingga US$370 juta. 

“Target pariwisata ini kemarin dibahas dan disetujui untuk 2020-2021, dan 2022 nilai devisa pariwisata yang perlahan merangkak naik,” kata dalam Rakornas Pariwisata secara virtual, Senin (27/9).

Adapun, target penerimaan devisa tahun 2021 saat rapat bersama Komisi X DPR pada Juni 2021 lalu yang berada di kisaran US$300 juta hingga US$410 juta. 

Kemudian untuk tahun 2022 telah disepakati target devisa pariwisata mengalami kenaikan berada pada US$470 juta sampai US$1,7 miliar. Lalu kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) akan dipertahankan di angka 4,2 persen tahun ini, dan 4,3 persen tahun depan. 

1. Kedatangan wisatawan diharapkan pulih

Dari sisi jumlah kunjungan wisatawan, Sandiaga berharap bisa mencapai target dengan kunjungan turis asing 1,5 juta orang di tahun ini. Lalu meningkat di tahun depan dengan kisaran 1,8 juta orang hingga 3,6 juta orang di tahun depan. "Jumlah wisman mudah-mudahan kita bisa berikan signal confident sehingga bulan selanjutnya mudah-mudahan Bali bisa dibuka," kata dia.

Sementara pergerakan wisatawan nusantara diharapkan lebih tinggi lagi yakni sampai 220 juta pergerakan di tahun 2021 dan 280 juta orang di tahun 2022. Diakui Sandiaga, pergerakan wisatawan domestik menjadi andalan sektor pariwisata saat ini. "Pergerakan pariwisata nusantara yang sekarang jadi andalan kita," kata dia.

2. Tenaga kerja ekonomi kreatif kembali menggeliat

Meski dalam situasi pandemi, Sandiaga menyebut jumlah tenaga kerja pariwisata mulai kembali tumbuh. Pemerintah pun menargetkan tahun ini ada 14,3 tenaga kerja pariwisata dan 19,19 tenaga kerja di ekonomi kreatif. Kemudian di tahun depan kembali meningkat dengan target 14,7 juta tenaga kerja pariwisata dan 19,91 juta orang.

"Tenaga kerja pariwisata kembali tumbuh dan tenaga kerja ekonomi kreatif yang mencapai Rp 20 juta. Sehingga total 34 juta ekosistem parekraf bisa kita capai," kata dia.

3. Nilai tambah ekonomi kreatif tembus peringkat ketiga di dunia

Dari sisi nilai tambah ekonomi kreatif, tahun ini ditargetkan mencapai Rp 1.191 triliun dan Rp 1.236 triliun di tahun depan. Sandiaga menambahkan, saat ini Indonesia menempati urutan ketiga dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Nomor 1 ditempati Amerika Serikat dengan Hollywood, Nomor 2 Korea Selatan dengan K-Pop.

"Kita sudah di posisi 3 dunia setelah AS dengan Hollywood-nya, Korea Selatan dengan K-Pop dan Indonesia masuk ke posisi ketiga," kata Sandiaga.

Tak hanya itu, Sandi juga menargetkan peringkat Indonesia bisa terdongkrak di Travel and Tourism Competitive Index (TTCI). Indonesia ditargetkan berada pada peringkat 39-36.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina