Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merekam kenaikan jumlah kendaraan pada masa arus mudik maupun balik dalam periode Lebaran 2023. Peningkatan arus kendaraan itu beriring proyeksi kenaikan jumlah pemudik tahun ini menyusul pemulihan ekonomi setelah Covid-19 mereda.
Berdasarkan data sementara yang dipaparkan saat penutupan Posko Angkutan Lebaran 2023, jumlah kendaraan pada masa mudik mencapai 1,91 juta atau meningkat 5,6 persen. Sementara, jumlah kendaraan pada arus balik mencapai 2,06 juta atau naik 6,5 persen. Total jumlah kendaraan pada arus mudik dan balik mencapai 3,9 juta atau meningkat 6,1 persen.
Budi Karya mengatakan (3/5) sejumlah indikator positif nampak dalam penanganan arus mudik dan balik tahun ini, di antaranya peningkatan rata-rata kecepatan kendaraan di jalan tol, waktu tempuh yang semakin cepat, serta penurunan angka kecelakaan lalu lintas.
Kecepatan rata-rata kendaraan meningkat
Rata-rata kecepatan arus mudik mencapai 72 kilometer per jam atau naik 15,9 persen. Kemudian untuk waktu tempuh rata-rata yang dilakukan pemudik mencapai 6 jam 4 menit atau naik 14 persen. Sementara untuk arus balik, rata-rata kecepatan adalah 77,7 kilometer per jam atau naik 12,7 persen dengan waktu tempuh 5 jam 47 menit atau naik 17,5 persen.
Pada angkutan penyeberangan Merak-Bakauheni, perbandingannya dengan 2022 adalah jumlah penumpang mencapai 1,38 juta orang atau naik 3 persen; pejalan kaki 103.000 orang atau naik 28 persen' roda dua 88.000 atau naik 6 persen; bus 9.000 unit atau naik 4 persen; roda empat 169.000 unit atau turun 2 persen.
Evaluasi untuk arus mudik dan balik tahun depan
Meskipun begitu, Budi Karya mengatakan sejumlah evaluasi untuk perbaikan penanganan arus mudik dan balik Lebaran tahun depan tetap dilakukan, khususnya di titik krusial seperti di Tol Trans Jawa dan Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni.
“Idealnya di jalan Tol Cipali sampai Kalikangkung Semarang itu ada tiga sampai 4 lajur, sehingga rekayasa lalu lintas yang dilakukan cukup dengan contra flow dan tidak perlu one way. Kemudian, di penyeberangan ASDP agar menggunakan kapal yang besar dan cepat sehingga kapasitas bertambah,” ujarnya.
Tingkat kecelakaan lalu lintas dibandingkan dengan tahun lalu turun 25 persen, dan jumlah korban meninggal dunia turun 44 persen.