Singapura Tarik Pajak Bioavtur, Tiket Pesawat Bakal Naik di 2026

Indonesia sedang mendorong pemanfaatan bioavtur.

Singapura Tarik Pajak Bioavtur, Tiket Pesawat Bakal Naik di 2026
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi saat ditemui di JCC, Kamis (4/7). (Eko Wahyudi/Fortune Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Harga tiket pesawat dari Bandara Changi Singapura ke Indonesia kemungkinan akan naik mulai 1 Januari 2026.
  • Peningkatan ini disebabkan oleh penerapan pajak bioavtur sebesar 1% oleh Singapura, yang akan ditanggung oleh penumpang pesawat.
  • Direktur Jenderal Energi Kementerian ESDM melihat kebijakan penggunaan avtur di Singapura sebagai peluang bisnis yang dapat dikembangkan oleh Indonesia.

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Harga Tiket Pesawat dari Bandara Changi Singapura ke Indonesia kemungkinan akan naik mulai 1 Januari 2026. Peningkatan ini disebabkan oleh penerapan pajak Bioavtur sebesar 1 pesren oleh Singapura.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengatakan biaya penggunaan bioavtur ini akan ditanggung oleh penumpang pesawat, sehingga harga tiket pesawat akan lebih mahal.

“Tiket pesawat yang datang ke (Bandara) Changi, akan menjadi lebih mahal karena ada kewajiban penggunaan bioavtur sebesar 1 persen yang biayanya dibebankan kepada penumpang,” kata Eniya saat ditemui di JCC pada Kamis (4/7).

Eniya melihat kebijakan penggunaan avtur di Singapura ini sebagai peluang bisnis yang dapat dikembangkan oleh Indonesia. Menurutnya, Indonesia perlu bersiap untuk menerapkan kebijakan serupa.

“Sekarang sudah global, situasinya saling terkait, kita juga sudah mempersiapkan, karena kita ingin mendorong penggunaan bioavtur berbasis kelapa sawit,” ujar Eniya.

Pemanfaatan olahan kelapa sawit

Eniya mengatakan, peta jalan penggunaan bioavtur sudah berada di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemekomarves). ESDM juga telah memberikan masukan mengenai penggunaan bioavtur ini.

Pada tahap awal, bioavtur akan dikembangkan dari minyak kelapa sawit dan kemudian akan beralih menggunakan campuran minyak jelantah atau used cooking oil.

“Kita sebenarnya memiliki banyak minyak jelantah, tetapi belum terkontrol. Nantinya mungkin akan ada regulasi yang bisa mengontrolnya,” kata Eniya.

Menurut dia, pengembangan bioavtur di dalam negeri telah dikembangkan oleh Pertamina bersama Institute Teknologi Bandung (ITB) dengan memproduksi bahan bakar J2,4 bioavtur 2,4 persen.

Green Refinery Kilang Cilacap telah memproduksi Bioavtur-SAF dengan kandungan bahan nabati 2,4 persen. Produksi bioavtur dilakukan melalui metode co-processing dan memiliki kapasitas 9.000 barel per hari.

Pada Oktober 2023, produk avtur dengan kandungan minyak inti sawit atau refined bleached deodorized palm kernel oil (RBDPKO) sebesar 2,4 persen tersebut telah sukses dilakukan uji terbang komersial pada pesawat Boeing 737-800 NG milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil