Jakarta, FORTUNE - Pemerintah mewaspadai potensi penyelewengan penjualan minyak goreng curah dikemas dengan kemasan premium oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab demi mendapatkan keuntungan besar.
"Yang perlu diwaspadai adalah, jangan sampai nanti minyak goreng curah itu pindah ke premium," kata Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, di sela-sela kunjungan kerja di Kota Malang seperti dikutip dari Antara, Rabu (23/3).
Menurut dia, praktik penjualan minyak goreng curah yang dikemas dalam kemasan premium patut diwaspadai. Pemerintah saat ini juga terus melakukan pengawasan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap praktik penimbunan komoditas tersebut.
Selain ada potensi penyelewengan, harga minyak goreng curah di berbagai kota masih tinggi dan stoknya langka. Padahal, Kementerian Perdagangan telah mengatur harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah sebesar Rp14 ribu per liter atau setara dengan Rp 15.500 per kilogram mulai 16 Maret.
Berikut kondisi ketersediannya minyak goreng di berbagai daerah di Indonesia.
Harga minyak goreng curah di Jakarta sentuh Rp20 ribu per kilogram
Jakarta tak luput dari masalah minyak goreng curah. Di Pasar Palmerah dan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, contohnya, para pedagang minyak goreng curah menyatakan stok yang mereka miliki terbatas.
Harga yang mereka tawarkan pun belum sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah. Mereka menjual satu bungkus minyak berukuran 1 kilogram seharga Rp20 ribu.
Madiun alami kelangkaan minyak goreng curah
Dalam inspeksi ke pasar tradisional setempat, Rabu (23/3), Bupati Madiun Ahmad Dawami mengungkapkan timnya masih menemukan adanya kelangkaan minyak goreng, terutama minyak goreng curah. Harga jual yang diberlakukan para pedagang juga masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp20.000 per kilogram.
Sesuai data, kebutuhan minyak goreng warga Kabupaten Madiun secara keseluruhan sekitar 4.500 ton per bulan. Guna menjaga pasokan, pihaknya terus mendistribusikan bantuan minyak goreng tersebut di pasaran sehingga harga segera turun dan stabil.
Ia menambahkan, fokus penambahan pendistribusian minyak goreng curah adalah daerah yang kosong pasokan ataupun harganya terlampau tinggi.
Yogyakarta kekurangan stok minyak goreng curah
Di luar Jabodetabek, kelangkaan minyak goreng curah terpantau di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Kepala Seksi Distribusi Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Gunungkidul, Sigit Haryanto, terjadi kelangkaan di wilayahnya karena distribusi yang tersendat. “Berdasarkan laporan petugas di lapangan, distribusi minyak goreng curah kurang,” ujarnya seperti dikutip Antara, Rabu (23/3).
Saat ini, harga minyak curah di wilayah Yogyakarta sekitar Rp15 ribu per liter. Saat kebijakan satu harga masih diberlakukan, harga minyak goreng jenis ini dipatok Rp11.500 per liter.
Sedangkan minyak goreng kemasan, di pasar rakyat harganya berkisar antara Rp24 ribu sampai Rp26 ribu per liter. Sementara di tingkat ritel, harga minyak goreng kemasan rata-rata mulai dari Rp24 ribu sampai Rp25 ribu per liter.
Di Makassar minyak goreng curah hilang
Sementara itu, di Pasar Tradisional Pa’baeng-baeng, Makassar, Sulawesi Selatan, minyak goreng curah sudah tidak ditemukan. “Minyak goreng curah hilang, sudah tidak ada yang jual,” kata Niami, pedagang di pasar tersebut. Yang tersedia hanya minyak kemasan 2 liter yang harganya Rp 55-60 ribu.
Menurut Daeng Nambung, yang juga berjualan di Pasar Tradisional Pa’baeng-baeng, sudah dua pekan ia kesulitan mencari stok barang tersebut. “Kami berharap pemerintah segera menambah pasokan minyak goreng curah karena itu sedang dicari masyarakat. Apalagi ini mau masuk bulan puasa,” ujarnya.
Minyak goreng dijual Rp25 ribu per liter di Gorontalo
Harga minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, masih cukup tinggi, yakni hingga Rp35 ribu per 1,5 liter. Artinya jika dijual per liter, harga minyak goreng curahnya mencapai Rp25 ribu.
Salah seorang pedagang di pasar Sentral Kota Gorontalo, Agus mengeluhkan masih tingginya harga kebutuhan pokok tersebut, bahkan cenderung merangkak naik lagi.
Menurutnya, permintaan tinggi tak diimbangi dengan stok jadi penyebab naiknya harga minyak goreng curah. Dia juga mengaku stok minyak dalam kemasan dinilai masih tergolong langka. "Yang kemasan tidak ada, jarang-jarang," kata dia kepada Antara, Rabu (23/3).