Stok Jagung dan Kedelai di Gudang Bulog Masih Juga Kosong

Dua komoditas itu masuk daftar cadangan pangan pemerintah.

Stok Jagung dan Kedelai di Gudang Bulog Masih Juga Kosong
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi saat Rapat Pasokan Minyak Goreng bersama BUMN Pangan dan para produsen minyak goreng, Rabu (8/2). (Dok. Istimewa)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap persediaan jagung dan kedelai di gudang Perum Bulog untuk stok cadangan pangan masih kosong.

Penugasan Bulog itu sendiri tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), berisi perintah pengamanan cadangan pangan pemerintah atas 11 jenis komoditas pangan strategis. 

Terkhusus untuk jagung dan kedelai, aturan turunannya adalah Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 13 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP), Perbadan Nomor 14 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Kedelai Pemerintah (CKP), dan Perbadan Nomor 15 tahu 2022 tentang Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras, Jagung, dan Kedelai, di Tingkat Konsumen.

Aturan tersebut telah dirilis sejak Januari 2023.

“Saya punya PR dengan Ketua [Ketua Komisi IV DPR RI Sudin] bahwa jagung dan kedelai ini juga harus menjadi tugas Bulog di mana Bulog harusnya sudah memiliki cadangan pangan,” kata Arief dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV DPR-RI, Rabu (13/9).

Menurut paparannya, total kebutuhan jagung dalam negeri mencapai 1,41 juta ton per bulan, dengan jumlah stok nol.

Untuk kedelai, kebutuhan domestiknya mencapai 212.548 ton per bulan, dengan kondisi stok yang lebih baik dari jagung, yakni 5,58 ton. 

Dengan kenyataan tersebut, Arief menyebut masih menjadi tugas Bapanas untuk menyediakan cadangan pemerintah dengan mengisi stoknya secara bertahap agar harga di pasar dapat dikendalikan.

Jangan sampai ada kartel

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, saat rapat kerja bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Rabu (13/9), meminta agar perdagangan kedelai di dalam negeri tidak dikuasai kartel. Dia pun mengingatkan agar impor kedelai tidak kebablasan. 

“Kedelai ini sebetulnya tupoksi Bulog melalui Badan Pangan. Jadi, tolong harus dibahas, jangan dikuasai oleh kartel. Ini sudah mencapai 2,5 juta ton impornya," kata Sudin.

Sementara itu, untuk masalah jagung, Sudin mengaku menerima banyak keluhan dari para peternak kecil di Lampung lantaran harga jagung yang dinilai sangat mahal. Dia mengatakan, pemerintah bisa saja mempertimbangkan opsi untuk impor jagung guna meredam harga.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina