Terapkan Tarif Dinamis, Jumlah Penumpang Kereta Cepat Malah Naik

KCIC tambah jadwal perjalanan hingga 48 per hari.

Terapkan Tarif Dinamis, Jumlah Penumpang Kereta Cepat Malah Naik
Ilustrasi Kereta Cepat Whoosh (Wikimedia Commons)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

Kereta Cepat WHOOSH Indonesia telah mencapai 2 juta penumpang, berkat penerapan skema tarif dinamis.

KCIC meningkatkan jadwal perjalanan hingga 40 perjalanan per hari dan mencapai 48 jadwal pada akhir pekan.

Penerapan skema tarif dinamis mulai Februari 2024 membantu penumpang membuat rencana perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan dan daya beli.

Jakarta, FORTUNE - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh Indonesia saat ini telah menembus 2 juta orang. 

Pencapaian tersebut salah satunya dinilai berkat penerapan skema tarif dinamis (dynamic pricing).

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan pihaknya meningkatkan layanan untuk memenuhi berbagai harapan pelanggan.

Hal ini termasuk menambah jadwal agar Whoosh semakin memberi kemudahan bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan Jakarta-Bandung. 

“Jumlah perjalanan terus ditingkatkan secara bertahap dari awalnya 14 perjalanan reguler per hari pada Oktober, 28 perjalanan pada November, dan 40 perjalanan per hari sejak bulan Desember. Kemudian, pada momen tertentu seperti akhir pekan dan musim liburan, perjalanan dapat mencapai hingga 48 jadwal per hari,” katanya lewat keterangan tertulis, Selasa (5/3).

Dwiyana mengatakan penerapan skema tarif dinamis mulai Februari 2024 juga dinilai sangat membantu para penumpang untuk membuat rencana perjalanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan daya beli. Terbukti terdapat peningkatan okupansi sebesar 16 persen pada perjalanan Whoosh dibandingkan dengan Januari.

“Beragam inovasi dihadirkan melalui kolaborasi dengan lokasi wisata, layanan intermoda dengan berbagai operator transportasi, serta penyediaan area komersial,” ujar Dwiyana.

Jalan integrasi antar moda transportasi

Saat ini, kata Dwiyana, salah satu hal yang juga terus dikembangkan yakni integrasi antar moda untuk meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan untuk masyarakat dari dan menuju Stasiun Whoosh.

Pada 2024 KCIC telah menjalin kerjasama dengan bus Metro Pasundan untuk menambah integrasi moda transportasi di stasiun Padalarang.

Selain itu, KCIC juga telah bekerja sama dengan Dishub Jabar dalam rencana penyediaan Green Intermoda di stasiun Tegalluar berupa bus listrik.

Upaya peningkatan aksesibilitas terus dilakukan. Hadirnya Green Intermoda juga jadi bagian KCIC dalam mendukung penerapan energi hijau di bidang transportasi sebagaimana yang telah diterapkan pada rangkaian Whoosh.

KCIC juga masih terus membuka peluang kerja sama dengan berbagai area wisata seperti yang telah dilakukan dengan 12 destinasi wisata di Jawa Barat.

Kerja sama ini terbukti mampu meningkatkan kunjungan wisata ke destinasi tersebut dan menjadi nilai tambah bagi para penumpang.



 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024