Tesla Bangun Pabrik Baterai di Cina, 10 Ribu Unit Megapack Setahun

Tesla terus berekspansi untuk tingkatkan produksi.

Tesla Bangun Pabrik Baterai di Cina, 10 Ribu Unit Megapack Setahun
mobil tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Tesla akan membangun pabrik baru di Shanghai, Cina, sebagai tempat produksi baterai megapack sebanyak 10.000 unit per tahun atau setara 40 gigawatt hours. Nantinya, pabrik tersebut akan melengkapi rantai pasok yang telah ada di California, Amerika Serikat.

Dilansir dari Reuters Senin (10/4), berdasarkan laporan Kantor Berita Xinhua, perusahaan otomotif milik Elon Musk itu akan memulai pembangunan pabrik pada kuartal III-2023. Sementara, produksi pertama dari pabrik itu ditargetkan terlaksana mulai kuartal II-2024.

Menurut Tesla, satu megapack dapat memberi daya pada 3.600 rumah selama satu jam.

Dengan adanya pabrik tersebut, Tesla bakal meningkatkan produksi sembari menekan biaya produksi baterai lithium. Hal ini guna mengejar permintaan global yang semakin meningkat, karena banyak pihak yang beralih pada penyimpanan energi terbarukan.

Tesla menjadi perusahaan yang pendapatan dominannya berasal dari penjualan mobil listrik. Akan tetapi, Elon Musk berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis panel surya dan baterai hingga mencapai level yang sama dengan bisnis mobil listrik.

Produsen baterai terbesar di Cina, CATL, juga kian serius memperdalam kerja sama termasuk dengan Tesla dalam hal pasokan penyimpanan energi. Sektor ini diharapkan memiliki pasar yang lebih besar daripada baterai yang digunakan oleh kendaraan listrik.

Meningkatkan kapasitas produksi

Saat ini Tesla telah mempunyai pabrik baterai di California dengan kapasitas produksi 10.000 unit megapack per tahun.

Perusahaan ini juga telah memproduksi Tesla Model 3 di Shanghai sejak 2019, dan mampu memproduksi 22.000 unit per pekan. Pihaknya pun berencana meningkatkan kapasitas produksi pabrik mobilnya di Negeri Tirai Bambu hingga 450.000 unit per tahun.

Pabrik tersebut tidak hanya memasok pasar kendaraan listrik untuk Cina, tetapi juga mengekspor mobil dalam jumlah besar ke Eropa.

Tesla buka kantor di Malaysia

Sebelumnya, Tesla dikabarkan akan membuka kantor barunya di Malaysia. Seperti dilansir Reuters pada awal Maret lalu. Kementerian Perdagangan Malaysia juga telah menyetujui Tesla untuk memasok kendaraan listrik ke negaranya.

Sedangkan Indonesia sendiri sudah merayu Tesla untuk membangun pabrik baterai dan mobil listrik sejak 2020 dengan konsesi akses tambang nikel.

Bahkan Presiden Jokowi sampai dua kali mengadakan pembicaraan dengan Elon Musk, di Texas, Amerika Serikat, pada tahun lalu. Namun hingga kini, belum ada kesepakatan pasti investasi Tesla di Indonesia

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024