Terminal Tanjung Uban Siap Jadi Trading Hub Energi Asia Tenggara

Jumlah kargo dan performa di terminal kian meningkat

Terminal Tanjung Uban Siap Jadi Trading Hub Energi Asia Tenggara
Integrated Terminal Tanjung Uban Pertamina di Bintan, Kepulauan Riau terus meningkatkan performa dan kesiapannya menjadi trading hub di Asia Tenggara. (Dok. PIS)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Integrated Terminal Tanjung Uban Pertamina di Bintan, Kepulauan Riau, terus meningkatkan performa dan kesiapannya menjadi trading hub di Asia Tenggara. Sejak dilaksanakannya program pemindahan titik serah terima logistik dari luar negeri ke dalam negeri atau supplier head stock (SHS), jumlah kargo yang dikelola terminal terus meningkat. 

Integrated Terminal Tanjung Uban dikelola PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub-Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) Pertamina. Posisi terminal yang strategis di dekat Selat Malaka, sebelumnya hanya mengelola distribusi BBM dan LPG di Pulau Sumatera serta bagian barat Pulau Kalimantan. 

Melalui program SHS yang dimulai pada 2022 telah terdapat penerimaan kargo SHS sebanyak 13 kapal, dengan kapasitas 4,83 juta barel. Fase berikutnya, yakni pada akhir 2023 hingga Juli 2024 sebanyak 18 kapal, dengan kapasitas 5,3 juta barel. 

Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati memastikan langsung peningkatan performa dan operasional terminal strategis pada rangkaian kunjungan Management Walkthrough (MWT) ke Tanjung Uban Kamis (18/7/2024). 

“Integrated Terminal Tanjung Uban dengan status Pusat Logistik Berikat (PLB) ini menjadi sebuah keuntungan bagi SH IML. Dengan fasilitas yang lebih baik dan posisi strategis menjadi daya tarik pelanggan berskala global. Tentu hal ini sejalan dengan rencana dan strategi SH IML untuk mengembangkan market non-captive,” tutur Diah. 

Integrated Terminal Tanjung Uban sebagai penyangga ketahanan energi nasional

Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati memastikan langsung peningkatan performa dan operasional terminal strategis pada rangkaian kunjungan Management Walkthrough (MWT) ke Tanjung Uban, Kamis (18/7/2024). (Dok. PIS)

Berbagai upgrade dari PET beberapa tahun terakhir, membuat terminal kini memiliki tingkat throughput sebesar 8,715 KL/hari untuk bahan bakar minyak dan 2,693 MT/hari untuk LPG dengan jumlah 200 ship call per bulannya. 

Ke depan, Diah menambahkan bahwa dalam rencana SHS pada 2025-2028, terminal akan diposisikan sebagai trading hub bagi konsumen luar dan dalam negeri. Hal ini salah satunya dilakukan dengan memaksimalkan blending facility untuk produk gasoline sehingga dapat mengelola 2 hingga 3 komponen sekaligus dalam satu tangki.

Direktur Manajemen Risiko PIS Muhamad Resa menambahkan, sebagai bagian dari mitigasi risiko, Integrated Terminal Tanjung Uban juga telah dilengkapi buffer zone sebagai jarak aman antara area operasional dengan pemukiman warga sepanjang 1675 m. 

Buffer zone tersebut berisi hutan dan rawa seluas 205 hektare atau 83 persen dari luas area. PET juga telah memasang Lightning Protection System sebanyak 18 titik di seluruh area operasional. 

Resa menambahkan, “Berbagai safety measure ini kami terapkan mengingat peran vital Integrated Terminal Tanjung Uban sebagai penyangga ketahanan energi nasional. Hal ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan PIS terhadap kesejahteraan pekerja dengan standar HSSE global, yang dicapai pada 2023 dengan zero fatality dan 40,5 juta jam kerja aman.”

Satu dari enam terminal energi strategis yang dikelola PIS

Integrated Terminal Tanjung Uban Pertamina di Bintan, Kepulauan Riau terus meningkatkan performa dan kesiapannya menjadi trading hub di Asia Tenggara (Dok. PIS)

Integrated Terminal Tanjung Uban memiliki luas lebih dari 250 hektar dengan kapasitas penyimpanan sebesar 402,413 kiloliter (KL) untuk bahan bakar minyak dan 93,500 Metric Tons (MT) untuk LPG. 

Melalui tujuh dermaga yang bisa menampung kapal-kapal berukuran antara 600 hingga 100,000 DWT, distribusi bahan bakar minyak dan LPG hingga kargo lainnya dapat dilakukan secara efisien. 

Integrated Terminal Tanjung Uban menjadi satu dari enam terminal energi strategis yang dikelola PIS melalui PET, di mana PET mengelola beberapa terminal utama di Indonesia, antara lain Terminal LPG Refrigerated Tanjung Sekong (Banten), Fuel Terminal Pulau Sambu (Kepulauan Riau), Fuel Terminal Kotabaru (Kalimantan Selatan), Fuel Terminal Baubau (Sulawesi Tenggara), dan Terminal LPG Refrigerated Tuban (Jawa Timur). (WEB)

Related Topics

BUMNPertamina

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo