Apa Itu USAID? Ini Tugas dan Alasannya akan Ditutup Trump

Trump berencana memangkas pengeluaran luar negeri AS.

Apa Itu USAID? Ini Tugas dan Alasannya akan Ditutup Trump
Ilustrasi USAID, lembaga kemanusiaan dan pembangunan pemerintah AS (usaid.gov)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menutup USAID.
  • Kabar terbaru menyebut USAID akan tetap beroperasi sebagai cabang Departemen Luar Negeri AS dengan pengurangan signifikan dalam pendanaan dan tenaga kerja.
  • Trump mengkritik USAID yang dijalankan oleh "orang gila radikal" dan telah membekukan bantuan pembangunan luar negeri AS selama 90 hari.

United States Agency for International Development atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) terancam ditutup Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Kabar itu dikonfirmasi Kepala Department of Government Efficiency (DOGE), Elon Musk.

Elon mengungkapkan persetujuan Trump atas penutupan USAID pada Senin (3/2) pagi waktu setempat.

Kabar terbaru juga menjelaskan bahwa USAID akan terus berfungsi sebagai cabang dari Departemen Luar Negeri AS, tetapi rencana ini melibatkan pengurangan signifikan dalam pendanaan dan tenaga kerja, menurut laporan CBS News.

Sebelumnya, Trump sempat mengkritik USAID dengan menyebut agensi tersebut dijalankan oleh sekelompok "orang gila radikal" dan dirinya menegaskan akan memberhentikannya.

“Kami akan menyingkirkan mereka, lalu kami akan membuat keputusan tentang masa depannya,” ujar Trump.

Trump juga diketahui telah mengeluarkan perintah eksekutif yang membekukan bantuan pembangunan luar negeri AS selama 90 hari. Langkah ini mencakup penghentian sementara bantuan dari Departemen Luar Negeri dan USAID. Pemerintah AS dalam hal ini menginginkan adanya efisiensi dalam program dan kebijakan luar negeri yang berlaku.

Apa itu USAID?

Ilustrasi USAID, lembaga kemanusiaan pemerintah AS (iuwashtangguh.or.id)

USAID adalah lembaga independen pemerintah AS yang memberikan bantuan di bidang kemanusiaan, pembangunan, dan ekonomi untuk negara lain.

USAID didirikan pada awal 1960-an untuk mengelola program bantuan kemanusiaan atas nama pemerintah AS di seluruh dunia. Agensi ini mempekerjakan sekitar 10.000 orang, dua pertiga di antaranya bekerja di luar negeri.

USAID memiliki basis di lebih dari 60 negara dan beroperasi di puluhan negara lainnya. Namun, sebagian besar pekerjaan di lapangan dilakukan oleh organisasi lain yang dikontrak dan didanai oleh USAID.

Tugas USAID

Adapun rangkaian tugas dan aktivitas USAID sangat luas. USAID menyediakan makanan di negara-negara yang menghadapi kelaparan dan mengoperasikan sistem deteksi kelaparan terbaik di dunia. Sistem tersebut menggunakan analisis data untuk mencoba memprediksi di mana kekurangan pangan akan terjadi.

Perlu diketahui, sebagian besar anggaran USAID dilaporkan digunakan untuk program kesehatan seperti memberikan vaksinasi polio di negara-negara yang masih menghadapi penyakit ini dan membantu menghentikan penyebaran virus yang berpotensi menyebabkan pandemi.

Menurut data yang dilaporkan, Amerika Serikat menghabiskan sebesar 68 miliar dolar AS untuk bantuan internasional pada 2023. Total tersebut tersebar di beberapa departemen dan agensi, tetapi anggaran USAID menyumbang lebih dari setengahnya, sekitar 40 miliar dolar AS.

Sebagian besar dana itu digunakan di Asia, Afrika, dan Eropa, terutama untuk upaya kemanusiaan di Ukraina. AS sendiri merupakan negara dengan pengeluaran terbesar untuk pengembangan internasional.

Sebagai perbandingan, Inggris menjadi negara dengan pengeluaran bantuan internasional terbesar keempat di dunia. Pada 2023, Inggris menghabiskan 15,3 miliar euro, atau hanya sekitar seperempat dari yang diberikan oleh AS.

Alasan Donald Trump akan mengubah USAID

Donald Trump pada salah satu acara kampanye di Phoenix, Arizona. Flickr/Gage Skidmore

Trump diketahui cukup kritis terhadap pengeluaran luar negeri AS dan mengatakan bahwa kerja-kerja USAID tidak memberikan nilai yang sebanding dengan uang pembayar pajak di AS.

Dalam sejumlah survei opini menunjukkan bahwa pemilih AS lebih memilih untuk memangkas pengeluaran bantuan luar negeri. Menurut Chicago Council on Global Affairs, data jajak pendapat yang dimulai sejak 1970-an menunjukkan dukungan luas untuk pemotongan anggaran tersebut.

Salah satu tindakan pertama Trump setelah kembali menjadi presiden adalah menandatangani perintah eksekutif yang menangguhkan hampir semua pengeluaran internasional selama 90 hari untuk dilakukan tinjauan.

Kemudian, Departemen Luar Negeri mengeluarkan memo yang menghentikan sebagian besar pekerjaan yang dilakukan di lapangan. Pengecualian kemudian dikeluarkan untuk program kemanusiaan, tetapi pengumuman tersebut mengguncang dunia internasional dan menyebabkan gangguan luas pada layanan.

Akhirnya, sejumlah program, termasuk yang menyediakan obat-obatan untuk masyarakat miskin di dunia dan pemasangan pasokan air bersih, harus dihentikan.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

4 Petinggi Erajaya (ERAA) Kompak Mundur, Sahamnya Memerah!
Diskon Tarif Listrik Berandil pada Deflasi 0,76 Persen Januari 2025
Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025
BBRI akan Buyback Saham Rp3 Triliun, Kapan Jadwalnya?
Jadi DPO, Adrian Gunadi Masuk Red Notice Interpol & Paspor Dicabut
GOTO dan Grab Bicarakan Merger pada 2025, Makin Intensif