Karyawan Tetap Cuma 3, Teguk (TGUK) Janji Tambah Pegawai

Brand Teguk catat kerugian Rp20,1 miliar.

Karyawan Tetap Cuma 3, Teguk (TGUK) Janji Tambah Pegawai
Gerai Teguk Indonesia. (Website Teguk Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) atau Teguk membenarkan jumlah karyawan tetap hanya 3 orang pada Desember 2024.
  • Jumlah tenaga outsourcing Teguk naik dari 67 karyawan per September 2024 menjadi 483 orang per Desember 2024, sementara direksi dan komisaris perseroan tercatat sebanyak 5 orang.
  • Kinerja Teguk mengalami kerugian Rp20,1 miliar hingga September 2024 disebabkan penurunan pendapatan sebesar 30,27% dan utang bank sebesar Rp5 miliar ke BRI yang sudah jatuh tempo.

Emiten gerai minuman manis Teguk atau PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) buka suara setelah diminta penjelasan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai jumlah karyawan. Brand Teguk mengakui jumlah karyawan tetap hanya empat orang, dan berkurang menjadi tiga karyawan tetap pada periode 31 Desember 2024.

“Jumlah karyawan tetap perseroan periode 31 Desember 2024 adalah 3 karyawan tetap,” ujar Direktur Utama TGUK, Maulana Wahab dikutip Senin (10/2).

Adapun posisi empat karyawan tetap memegang jabatan seperti Supply Chain Manager, IT Manager, F&B Manager, dan Ass Manager Bussines Development.

Maulana menjelaskan, posisi Supply Chain Manager bertanggung jawab terhadap pengelolaan rantai pasokan perseroan mulai dari pengadaan bahan baku, sampai distribusi bahan baku ke gerai-gerai.

Kemudian, IT Manager bertanggung jawab untuk mengelola dan mengkoordinasikan seluruh aspek teknologi informasi (TI) perseroan. F&B Manager bertanggung jawab untuk melakukan riset atas produk baru, dan terjaganya kualitas makanan dan minuman yang dijual di gerai.

Keempat, Ass Manager Bussines Development bertanggung jawab terhadap mencari peluang-peluang kerja sama dengan pihak ketiga, pengembangan channel-channel baru perseroan.

Saat ini, sebagian besar karyawan Teguk merupakan outsourcing. Perseroan melaporkan jumlah tenaga outsourcing per 30 September 2024 adalah 67 karyawan, naik pada 31 Desember 2024 menjadi 483 orang. Sementara direksi dan komisaris perseroan tercatat sebanyak 5 orang.

Namun demikian, Teguk berjanji untuk menambah jumlah karyawannya jika pendapatan perseroan mengalami perbaikan.

“Untuk ke depannya perseroan akan menambah jumlah karyawan sesuai dengan pertumbuhan perseroan,” tulis Maulana.

Kinerja Teguk minus

Menurut laporan keuangan, TGUK mengalami kerugian sebesar Rp20,1 miliar hingga September 2024. Angka ini berbanding terbaik dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu, yakni perusahaan masih mencatatkan keuntungan sebesar Rp4,1 miliar.

Penurunan laba ini disebabkan oleh turunnya pendapatan TGUK, yang tercatat sebesar Rp69,8 miliar pada periode September 2024. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, Teguk meraih pendapatan Rp100,1 miliar. Hal itu merupakan penurunan sebesar 30,27%.

Maulana membeberkan latar belakang penurunan pendapatan tersebut. Menurutnya, kondisi dinamika pasar menekan kelompok menengah ke bawah yang merupakan target pasar TGUK.

Kemudian, daya beli masyarakat sangat rendah, penurunan ini sudah dirasakan di Q1, Q2, dan Q3. Terakhir, pelanggan merasakan bahwa membeli online melalui platform online menjadi lebih mahal.

Di sisi lain, dalam laporannya ke BEI, Kamis (6/2), TGUK membukukan utang bank sebesar Rp5 miliar ke BRI dengan status utang tersebut sudah jatuh tempo.

Perseroan pun melakukan adendum dengan pihak BRI untuk perpanjangan kredit agar dapat diperpanjang 12 bulan sejak jatuh tempo tanggal 27 Januari 2025.

Pada 2025, TGUK tidak lagi berencana menambah utang bank sebagaimana yang disampaikan pada penjelasan informasi ke BEI.

“Hingga saat ini perseroan tidak memiliki rencana untuk penambahan utang bank di tahun 2025,” ujarnya.

Selain utang bank, TGUK juga tercatat membukukan utang lembaga keuangan sebesar Rp2,9 miliar sejak 20 Maret 2024. Dana yang diperoleh oleh perseroan dari lembaga keuangan di gunakan untuk pembiayaan Mo-Grim atau gerobak es krim,

“Besaran bunga lembaga keuangan adalah 17,50%,” tulis Maulana.

Saat ini, Teguk sedang melakukan restrukturisasi utang kepada semua vendor, dan perseroan menargetkan masalah utang usaha akan selesai pada 2025.

Adapun, kendala yang dihadapi dalam TGUK dalam pembayaran utang usaha tersebut dijelaskan karena melihat pertumbuhan penjualan yang negatif di banyak gerai sehingga mempengaruhi cash flow perusahaan.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Merger Honda-Nissan Tertunda, Mimpi Raksasa Baru Mobil Jepang Kandas ?
19 Perusahaan dalam Pipeline IPO, 18 di Antaranya Beraset Jumbo
Perkuat Kualitas Calon Emiten IPO, OJK Siapkan Sejumlah Langkah Ini
BPS: Produksi Beras Januari–Maret 2025 Bisa Capai 8,67 Ton
Cara Memilih Jam Tangan Sesuai dengan Kepribadian
10 Tren Bisnis 2025 yang Menguntungkan dan Potensial