Kemnaker Kaji Tuntutan Buruh soal UMP 2025 Naik hingga 10%

Buruh juga menuntut pencabutan UU Cipta Kerja.

Kemnaker Kaji Tuntutan Buruh soal UMP 2025 Naik hingga 10%
Pekerja menghitung uang Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterimanya di pabrik rokok PT Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (19/4). (ANTARAFOTO/Yusuf Nugroho)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • KSPI dan serikat pekerja lainnya melakukan aksi demo di Istana Negara dan Patung Kuda Jakarta, menuntut kenaikan UMP minimal 8-10 persen dan pencabutan UU Cipta Kerja.
  • Akan ada serangkaian aksi di 350 kabupaten/kota dan 38 provinsi mulai 25-31 Oktober 2024, mogok nasional direncanakan dimulai pada 12 November 2024.
  • Direktur Jenderal Kemnaker menemui Said Iqbal mengatakan akan mengkaji tuntutan buruh untuk menaikkan UMP hingga 10 persen.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan berbagai serikat pekerja menggelar aksi demo di Istana Negara dan Patung Kuda Jakarta pada Kamis (24/10). Aksi ini diikuti sekitar tiga ribu Buruh dari wilayah Jabodetabek.

Presiden KSPI Said Iqbal membeberkan ada dua tuntutan utama dalam aksi demo. Pertama, meminta agar Upah Minimum Provinsi (UMP) pada 2025 dinaikkan minimal 8-10 persen.

Kedua, meminta pencabutan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, terutama yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan perlindungan petani.

Setelah aksi pada 24 Oktober 2024, Said mengatakan akan ada serangkaian aksi di 350 kabupaten/kota dan 38 provinsi dari 25 Oktober hingga 31 Oktober 2024. Aksi tersebut akan dilakukan di kantor gubernur, bupati, atau wali kota setempat.

Jika tuntutan tidak dipenuhi, KSPI telah merencanakan mogok nasional yang akan dimulai pada 12 November 2024, dengan diperkirakan diikuti oleh 5 juta buruh dari 15.000 pabrik di seluruh Indonesia.

Menanggapi aksi tersebut, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Indah Anggoro Putri menemui Said Iqbal di Patung Kuda Jakarta.

Indah menuturkan sudah melakukan dialog bersama serikat buruh terkait aspirasi dan tuntutan yang disampaikan.

Dalam pertemuan tersebut, Indah juga memperkenalkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan yang baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Menaker sambil ramah tamah di acara tersebut, tentunya sangat mendengarkan dan menyimak masukan dan aspirasi yang disampaikan oleh pimpinan Serikat Pekerja,” kata Indah saat dihubungi, Jumat (25/10).

Terkait tuntutan buruh untuk menaikkan UMP hingga 10 persen, Indah mengatakan pihaknya akan mengkaji lebih mendalam dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

“Tapi kan kami kaji dulu. Menaker kan belum melaksanakan perkenalan, silaturahmi dan ramah tamah dengan APINDO dan Kadin sebagai organsiasi mewakili pengusaha,” ujar dia.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Apa Itu BRICS: Sejarah dan Perannya Melawan Dominasi G7
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga