Jakarta, FORTUNE - Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang mencatat 185 peti kemas terdampak banjir rob yang melanda kawasan pelabuhan beberapa hari terakhir ini. Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang, Anton Martin, mengatakan 185 peti kemas tersebut berisi komoditas ekspor dan impor.
Hingga kini, kata dia, bea cukai berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik untuk menekan biaya yang terjadi akibat kondisi bencana ini.
Ia memastikan pelayanan beroperasi selama 24 jam dengan beberapa prioritas seperti percepatan proses pembatalan, Surat Persetujuan Barang Ekspor (SPBE), serta pemeriksaan sebelum keluar Kawasan Pabean.
"Kami berusaha semaksimal mungkin memberi pelayanan 24 jam sehari, 7 hari seminggu," katanya seperti dikutip Antara, Jumat (27/5).
Kegiatan bongkar muat di Terminal Peti Kemas Semarang pada Kamis (26/5) malam tercatat 161 kontainer melewati gerbang ekspor dan 115 kontainer melewati gerbang impor.
Sebelumnya, tanggul laut di kawasan Lamicitra jebol dan mengakibatkan banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sejak Senin (23/5).
Tingginya limpasan air laut yang terjadi dalam sepekan terakhir yang melanda pesisir Utara Jawa Tengah itu diduga sebagai penyebab tanggul laut tersebut jebol.
Bongkar muat kembali beroperasi
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang, M.Tohir, pada Rabu (25/5) mengatakan genangan di dalam kawasan pelabuhan masih mencapai sekitar 80 cm. Dua akses masuk utama ke Pelabuhan Tanjung Emas sendiri juga masih digenangi banjir rob.
Menurut Tohir, banjir belum surut karena perbaikan tanggul belum selesai. "Karena masih proses pengerjaan sehingga air masih masuk," katanya.
Meski demikian, aktivitas pemberangkatan kapal penumpang masih tetap berjalan, meski terdapat perubahan jadwal keberangkatan.
Ia menjelaskan banjir rob ini menyebabkan aktivitas penumpang yang akan berangkat dengan menggunakan kapal masih terganggu. Untuk itu, aktivitas di terminal keberangkatan mengoptimalkan penggunaan lantai 2 terminal keberangkatan.
Lebih lanjut, aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan juga sudah kembali berlangsung, meski masih terbatas pada kegiatan di area pelabuhan. "Untuk aktivitas keluar masuk kendaraan pengangkut peti kemas belum bisa," kata M Tohir.