Antam Proyeksi Total Emisi Produksi 2021 Capai 1,15 Juta Ton CO2e

50 persen bukaan lahan tambang Antam sudah direklamasi.

Antam Proyeksi Total Emisi Produksi 2021 Capai 1,15 Juta Ton CO2e
Nickel Mining in Morowali. Shutterstock_Eri Saferi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk memperkirakan total emisi yang dihasilkan kegiatan produksinya dari hulu ke hilir akan mencapai 1.151.250 ton CO2e pada akhir 2021. Direktur Sumber Daya Manusia PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, Luki Setiawan Suwardi mengatakan, total emisi tersebut susut dibandingkan tahun lalu yang mencapai  1.320.021 ton CO2e.

"Pada 2020 terdapat 1.320.021 ton CO2e dihasilkan. Sedangkan kami catat juga ada 156.256 ton CO2e hanya di bulan September lalu. Untuk 2021 sampai akhir tahun kami perkirakan total emisi 1.151.250 ton CO2e," ujarnya dalam rapat bersama komisi IV, akhir pekan lalu (3/12).

Lebih lanjut, Luki menjelaskan bahwa total emisi terbesar dihasilkan dari kegiatan internal perusahaan seperti pertambangan. Sementara dari eksternal Antam, misalnya berupa pengadaan listrik dari PLN, jumlahnya tergolong rendah. Pada 2019 misalnya, total emisi lingkup internal perusahaan mencapai 1.101.671,68 ton CO2e, sedangkan dari lingkup eksternal sebesar 171.721 ton CO2e.

Kemudian, di tahun lalu, dari total 1.320.021 ton CO2e. yang dihasilkan, 1.178.810 ton CO2e berasal dari internal sementara 141.211 sisanya berasal dari lingkup eksternal. "Kami akan laporkan terus pemantauan emisi gas rumah kaca. Karena kami memang sangat concern di sini," jelasnya.

Reklamasi dan Revegetasi

Luki juga menyampaikan bahwa sampai akhir 2020, akumulasi bukaan lahan yang dilakukan perseroan mencapai 2.220 hektare (ha). Sementara hingga September tahun ini, bukaan lahan akibat aktivitas pertambangan Antam mencapai sebanyak 193 ha. "Sampai saat ini bukaan lahan tercatat totalnya 2.413,15 hektar," jelasnya.

Selain itu, Antam juga melakukan reklamasi atas lahan yang telah dibuka tersebut. Namun jumlahnya masih berada di kisaran 50 persen per September tahun ini. "Sampai 2020, ada 1.113 hektare atau sekitar 50 persen. Per September 2021, ada 93,4 hektar sehingga terakumulasi sebanyak 1.206,5 hektar. Ini akan terus berlanjut ke depannya," imbuhnya.

Reklamasi tersebut, juga diikuti dengan melakukan revegetasi atau penanaman pohon kembali. "Sampai akhir 2020 sebanyak 1,22 juta pohon telah kami tanam dan dilanjutkan sampai September 2021 ada 115.770 pohon sehingga sampai September 2021 totalnya adalah 1.340.170 pohon," jelasnya.

Adapun di sejumlah wilayah tambang yang berbatasan dengan laut, Antam melakukan penanaman mangrove seperti yang ada di Sulawesi Tenggara. "Ada penanaman mangrove dan reklamasi tambang di area Sulawesi Tenggara. Kami juga melakukan perbaikan ekosistem di kali Ciguha yang tercemar jadi wilayah konservasi yang juga area wisata," tandasnya.

Related Topics

Fortune Indonesia

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

IDN Channels

Most Popular

10 Dekorasi Natal Termahal di Dunia, Tembus 238 Miliar!
6 Kado Natal Termahal untuk Hadiah yang Berkesan
Jadwal Libur Bank Indonesia Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Ini Syarat dan Harganya
Kadin Indonesia: Pengertian, Tugas, Anggota, dan Pimpinannya
Cara Mengurus Izin Impor Online API-U dan API-P, Cek!