Argo GoFood Turun, Driver Adukan GoJek ke Kemenhub

Sejumlah driver juga lakukan off bid massal layanan GoFood.

Argo GoFood Turun, Driver Adukan GoJek ke Kemenhub
Shutterstock/Ardito Kurniawan
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah driver Gojek mengeluhkan turunnya tarif dasar jasa jemput-antar makanan layanan GoFood. Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda), asosiasi pengemudi ojek online, Igun Wicaksono mengatakan penurunan tarif tersebut diduga melanggar Keputusan Menteri Perhubungan (Kemenhub).

Beleid dimaksud bernomor KP 348 tahun 2019 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat Yang Dilakukan Dengan Aplikasi.

"Sedang ramai penurunan tarif dari seharusnya Rp2 ribu per kilometer untuk zonasi Jabodetabek. Teman-teman mengeluh tarif turun kembali di bawah Rp2 ribu per kilometer," ujarnya kepada Fortune Indonesia, Rabu (10/11).

Sebagai informasi, GoFood sebelumnya mengenakan tarif dasar di sejumlah wilayah dengan besaran berbeda-beda. Di wilayah Jabodetabek, misalnya, tarif dasar per km jasa jemput-antar makanan berada di rentang Rp2.250-2.650 per kilometer. 

Sementara untuk tarif minum per order, berada di rentang Rp9.600-10.600. Tarif minum yang dimaksud dikenakan untuk pemesanan di atas Rp20 ribu dengan jarak maksimum 4 km.

Kini, tarif minimum per order layanan Gofood disebut juga turun menjadi Rp8 ribu untuk wilayah Jabodetabek. 

Karena masalah ini, kata Igun, Garda tengah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan agar tarif tersebut bisa kembali dinaikkan.

"Garda berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan sebagai regulator terkait adanya penurunan tarif yang tdk sesuai dengan KP 348 tahun 2019, agar Kemenhub melakukan peneguran kepada perusahaan aplikasi yang melanggar regulasi tarif," jelasnya.

Mogok Massal Ambil Pesanan

Akibat penurunan tarif dasar tersebut sejumlah pengemudi Gojek melakukan protes dengan melakukan off bid atau mematikan layanan. Di Yogyakarta, misalnya, aksi off bid massal layanan GoFood bakal dilakukan mulai Kamis, 11 November.

Pasalnya, tarif dasar untuk minimum order di kota itu diturunkan menjadi Rp6.400. Dalam aksinya besok, para driver menuntut agar tarif dasar minim dikembalikan menjadi Rp8 ribu.

"Kalau Rp6.400 berat, belum biaya parkir kadang enggak dibayar sama konsumen, pulsa, bensin. Nyari alamat juga kan makan waktu. Makannya banyak yang nolak. Kami off bid mulai besok sampai tarif dikembalikan," kata Tasdi, bukan nama sebenarnya, salah satu pengemudi Gojek di Yogyakarta kepada Fortune Indonesia.

Sementara itu, pihak GoJek belum memberikan jawaban resmi terkait penurunan tarif dasar layanan jemput-antar GoFood. Fortune Indonesia juga memiliki telah mencoba melakukan konfirmasi kepada perusahaan namun hingga tulisan ini diturunkan, jawaban yang dijanjikan belum disampaikan.

Related Topics

GojekGoFoodOjol

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina