Bahlil Uraikan Peta Jalan Hilirisasi buat Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%

Bahlil sebut potensi investasi hilirsasi US$618 miliar.

Bahlil Uraikan Peta Jalan Hilirisasi buat Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat bincang saat Fortune Indonesia Summit 2023 di Jakarta, Rabu (15/3).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Peta jalan hilirisasi nasional pemerintah punya potensi investasi US$618 miliar hingga 2040, terdiri dari berbagai komoditas mineral.
  • Sumber daya alam Indonesia menjadi daya tarik investasi terbesar yang telah lama diabaikan.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa hilirisasi akan menjadi andalan pemerintahan Prabowo Subianto dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Menurutnya, pemerintah telah memiliki peta jalan hilirisasi nasional dengan potensi investasi sebesar US$618 miliar hingga 2040. Bahlil mengeklaim telah membuat peta jalan tersebut saat menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Saya membuat peta jalan hilirisasi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi kita. Sampai 2040 total US$618 miliar dari 28 komoditas. Jadi, ini bukan omon-omon. Inilah yang menjadi pemikiran Bapak Prabowo. Inilah yang menjadi perintah Bapak Prabowo kepada kami agar ini bisa dieksekusi sebagai mesin pertumbuhan," ujarnya dalam acara Rakornas 5 Relawan Pengusaha Nasional (Repnas), Senin (14/10).

Bahlil menyatakan dari komoditas mineral dan batu bara saja, nilai investasi hilirisasi bisa mencapai US$498,4 miliar, yang terdiri dari komoditas mineral seperti batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi dan baja, emas dan perak, aspal, pasir silika, mangan, kobalt, dan logam tanah jarang.

Kemudian, dari komoditas minyak bumi dan gas, potensi investasi hilirisasinya mencapai US$68,3 miliar. Komoditas lainnya berasal dari sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan dengan potensi investasi hilirisasi mencapai US$51,3 miliar, terdiri dari kelapa sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu balok, getah pinus, udang, ikan TCT, rajungan, rumput laut, garam, pala, cokelat, serta tilapia.

"Kalau ini bisa kita eksekusi, minimal pertumbuhan ekonomi kita bertambah 2 persen. Strateginya pun sudah saya buat," katanya.

Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) tersebut juga mengatakan bahwa tidak mungkin pertumbuhan ekonomi bisa digenjot dua persen jika tidak mengandalkan hilirisasi.

Sebab, sumber daya alam yang ada di Indonesia merupakan daya tarik investasi dalam negeri yang paling ampuh, tetapi telah lama diabaikan.

"Pendapatan per kapita kita sekarang US$5.300. Kita targetkan 2029 dengan pendapatan per kapita di atas US$10.000 kalau masih mengandalkan pola UMR. UMR itu identik dengan padat karya. Kita harus shifting. Kita harus berpikir maju. Maka, agar industri bisa masuk, nilai competitiveness kita apa? Keunggulan komparatif kita apa? Ya, kita punya bahan baku," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
Punya Sisa Dana Rp9 T, Bukalapak Buka Peluang Bisnis Baru
Patrick Walujo Soal Dugaan Fraud e-Fishery: Ini Memalukan
Saham Naik 276% Sejak IPO, BEI Suspensi RATU Hari Ini!
Harga Saham BBRI Sempat Lama Anjlok, Ini Penyebabnya
Saham BBRI Kembali Naik Jadi Rp4.210, Kini Diburu Asing