Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) terpaksa mengambil rute alternatif untuk memasok bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah terdampak bankir bandang di Sumatera Barat.
Banjir yang terjadi pada Sabtu (11/5) berdampak pada rute pendistribusian energi ke SPBU khususnya di wilayah Kabupaten Tanah Datar, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh, dan Kabupaten Limapuluh Kota.
“Pertamina melalui Regional Sumbagut pastikan ketersediaan energi di wilayah yang terdampak bencana memenuhi kebutuhan masyarakat lokal di Sumatera Barat,” kata Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina dalam keterangan resminya, Senin (13/5).
Area Manager Comm, Rel, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria menuturkan, Pertamina telah mengaktifkan skema alternatif rute mobil tangki untuk mengantisipasi dampak bencana alam yang memutus akses jalan menuju sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar tersebut.
"Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mengaktifkan skema alternatif rute mobil tangki untuk memasok energi (BBM) ke SPBU terdampak," ujarnya (12/5).
Mekanisme skema alternatif rute itu menurutnya pasokan BBM ke Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Bukittinggi dialihkan alur distribusinya melalui Fuel Terminal (FT) Sei Siak, Riau. Sebelumnya, SPBU di beberapa wilayah yang terdampak itu dipasok melalui Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung, Sumbar.
"Pada Minggu (12/5), melalui skema alih supply dan alternatif yang dilakukan FT Sei Siak yang berada di Provinsi Riau menyalurkan BBM sebanyak 80 KL Pertalite dan 80 KL Biosolar ke 12 SPBU yang berada di Kabupaten Limapuluh Kota (empat SPBU), Kota Payakumbuh (enam SPBU), Kota Bukittinggi (satu SPBU), dan Kabupaten Agam (satu SPBU)," sebutnya.
Satria menambahkan, untuk pasokan SPBE yang berada di kota akan dipasok oleh Integrated Terminal (IT) Dumai.
"Di tengah kerusakan infrastruktur jalan yang cukup berat, saat ini kami terus melakukan koordinasi baik secara internal dan eksternal untuk memastikan pasokan energi baik BBM atau pun LPG tetap tersalurkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap energi, setiap harinya kami akan lakukan evaluasi terkait rute alternatif ini sambil melihat perbaikan sementara infrastruktur jalan," pungkas Satria.