Bank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga Pertama Kali Sejak 2007

Kenaikan suku bunga untuk redam inflasi.

Bank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga Pertama Kali Sejak 2007
Panorama pemandangan danau Lugano, pegunungan dan kota Lugano, Ticino kanton, Swiss. Shutterstock/Oleg_P
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Swiss National Bank (SNB) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir. Maklumat mengejutkan pada Kamis (16/6) itu disusul dengan pernyataan tentang kemungkinan dinaikkannya kembali suku bunga di waktu mendatang. Keputusan SNB menambah panjang daftar bank sentral yang telah melakukan pengetatan moneter untuk mengendalikan inflasi.

Dilansir Reuters, bank sentral Swiss menaikkan suku bunganya menjadi -0,25 persen dari level -0,75 persen yang telah diterapkannya sejak 2015. Keputusan tersebut membuat franc, mata uang Swiss, naik tajam.

Kenaikan suku bunga pertama oleh SNB sejak September 2007 itu mengikuti kenaikan biaya pinjaman oleh Federal Reserve AS sebesar 0,75 poin persen pada Rabu (16/6).

Tak hanya Swiss, bank sentral lainnya juga menaikkan suku bunga karena mereka mencoba untuk meredam inflasi yang terkerek oleh harga bahan bakar dan makanan yang telah membebani rumah tangga dan bisnis. Bank Sentral Eropa, misalnya, mengisyaratkan pekan lalu akan menaikkan pada bulan Juli untuk memeriksa inflasi zona euro yang mencapai 8,1 persen pada Mei.

Gubernur SNB Thomas Jordan mengatakan kenaikan inflasi Swiss yang mencapai level tertinggi dalam hampir 14 tahun terakhir di bulan lalu menjadi pertimbangan pihaknya untuk kembali menaikkan suku bunga ke depan.

Sebab, meski telah menaikkan suku bunga 0,5 poin, SNB memperkirakan inflasi pada kuartal pertama 2025 mencapai 2,1 persen, di luar targetnya untuk tingkat 0-2 persen. Pada tahun 2022 Swiss menargetkan tingkat inflasi sebesar 2,8 persen.

"Tanpa kenaikan suku bunga kebijakan SNB hari ini, perkiraan inflasi akan jauh lebih tinggi," kata Jordan dalam konferensi pers.

"Perkiraan inflasi baru menunjukkan bahwa kenaikan lebih lanjut dalam tingkat kebijakan mungkin diperlukan di masa mendatang," tambahnya, menolak untuk menunjukkan kapan atau berapa banyak SNB bisa naik lagi.

"Pada akhir perkiraan kami, inflasi akan kembali melampaui 2% sehingga kami harus melihat langkah-langkah apa yang diperlukan," kata Jordan.

Proyeksi analis

Menurut para analis, kebijakan bank sentral Swiss takkan berdampak panjang pada penguatan Franc "Ke depan, pesan kebijakan moneter berada di sisi yang hawkish," kata Gero Jung, seorang analis di Mirabaud Asset Management. "Untuk ekonom SNB, franc Swiss tidak lagi dinilai terlalu tinggi; kedua, inflasi diperkirakan akan berada di atas batas yang terkait dengan stabilitas harga di Swiss."

Sementara David Oxley, dari Capital Economics, mengatakan kemungkinan SNB akan menaikkan suku bunga lagi ke nol atau bahkan ke wilayah positif, sebelum pertemuan yang dijadwalkan berikutnya pada bulan September.

Ada pula Karsten Junius, ekonom di J Safra Sarasin, yang memperkirakan SNB akan menaikkan suku bunga pada empat pertemuan kuartalan berikutnya masing-masing sebesar 25 basis poin. "Kami juga tidak akan mengesampingkan kenaikan 50bp pada pertemuan berikutnya di bulan September," katanya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina