Jakarta, FORTUNE - Kementerian ESDM mencatat realisasi produksi Batu Bara dalam negeri mencapai 775,2 juta ton pada 2023. Angka tersebut setara 112 persen dari target sebesar 694,5 juta ton. Raihan tersebut sekaligus menjadi rekor produksi tertinggi sepanjang sejarah.
Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Tri Winarno, mengatakan capaian tersebut ditopang oleh permintaan dari dalam negeri, terutama PLTU captive yang tumbuh seiring dengan munculnya pembangunan-pembangunan Smelter baru.
Prognosa capaian realisasi pemanfaatan batu bara domestik sendiri mencapai 213 juta ton atau 120 persen dari target 177 juta ton pada 2023.
"Sebetulnya di kita, industri dalam negeri relatif ada kenaikan karena beberapa smelter memang menggunakan PLTU," katanya dalam Konferensi Pers Capaian Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Subsektor Minerba, Selasa (16/1).
Selain itu, permintaan dari ekspor juga mengalami kenaikan akibat adanya permintaan untuk PLTU sejumlah negara di Eropa di tengah sulitnya mendapatkan pasokan gas dari Rusia.
"Memang permintaan untuk ekspor relatif naik, kaya kemarin tiba-tiba Jerman minta 15 juta, dan lain sebagainya. Itu karena ada krisis yang dulu dengan Rusia," ujarnya.
Produksi terus ditingkatkan
Dalam kesempatan sama, Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Bambang Suswantono, menyatakan peningkatan produksi dan pemanfaatan batu bara dalam negeri pada 2023 merupakan kabar baik bagi pembangunan nasional.
Dengan peningkatan produksi batu bara dalam negeri, pemerintah dapat lebih leluasa memenuhi kebutuhan batu bara untuk kebutuhan domestik, seperti untuk pembangkit listrik, industri, dan rumah tangga.
Selain itu, peningkatan produksi batu bara dalam negeri juga dapat menjaga stabilitas harga batu bara dan meningkatkan daya saing industri nasional.
Untuk itulah, jelas dia, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan produksi dalam negeri untuk mendukung ketahanan energi nasional, pertumbuhan ekonomi, dan penerimaan negara.
Cadangan batu bara Indonesia sendiri masih berkisar 34 miliar ton. Angka tersebut masih belum menghitung sejumlah sumber daya yang potensial diubah menjadi cadangan.
"Kami bersukur produksi batu bara dalam negeri tahun 2023 dapat melampaui target," katanya.