Jakarta, FORTUNE - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan 183 investor asal Malaysia menyatakan minatnya untuk menanamkan modal pada proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
"Saya kemarin ke Kuala Lumpur karena diundang oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) Malaysia. Mereka mengadakan forum dan para investor dari Malaysia yang hadir banyak sekali," ujar Basuki di sela-sela acara CreatIFF di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (2/12).
Ketertarikan investor Negeri Jiran tersebut menurutnya melingkupi berbagai sektor, mulai dari perumahan, rumah sakit, pendidikan, startup, hingga energi.
Negara-negara lain di luar Malaysia yang tertarik dan telah menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN adalah Jepang, Spanyol, Finlandia, Brunei Darussalam, dan Korea Selatan.
Terkait Korea Selatan, Basuki mengataka saat ini negara itu tengah melakukan studi kelayakan untuk immersed tunnel yang pembangunannya bakal menggunakan skema investasi non-APBN.
"Banyak sekali minat-minat investasi di IKN ini, dan itu tentunya pasti bukan dengan APBN. Saya undang mereka nanti sesuai programnya Presiden RI," ujar Basuki.
Minat investor meningkat
Basuki menghadiri Forum Investasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan pemerintah membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara.
"Komitmen kami adalah memberikan berbagai kemudahan untuk investasi di IKN, khususnya KIPP zona 1A, 1B dan 1C dalam tahap awal pengembangan IKN Nusantara. Kami ingin melangkah maju bersama dan akan memberikan karpet merah yang lebih merah bagi para investor Malaysia, khususnya sebagai sahabat Indonesia," kata Basuki.
Ia juga mengatakan dalam market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dan yang kedua pada 18 Oktober 2022, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan pesan kepada lebih dari 800 calon investor bahwa IKN Nusantara adalah masa depan Indonesia.
Kendati demikian, anggaran pemerintah yang dialokasikan hanya dapat mencakup 20 persen dari total kebutuhan investasi IKN sebesar US$30 miliar. 80 persen lainnya akan dipenuhi melalui skema Public Private Partnership (PPP), pendanaan kreatif, investasi swasta, dan instrumen lainnya.
"Pemerintah Indonesia membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara ini. Kehadiran investor dan mitra bisnis sudah dijamin oleh basis legal yang kuat, yakni Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibukota Negara yang didukung oleh mayoritas anggota parlemen," kata Basuki.
Ia juga mengeklaim perkembangan minat investasi di IKN Nusantara saat ini meningkat 40 kali lipat setelah market sounding kedua yang diadakan pada 18 Oktober 2022. Hal ini tecermin dari kebutuhan lahan seluas 1.400 hektare pada zona 1B dan 1C, bila dibandingkan dengan market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dengan luas hanya 38 hektare.
"Kami mengundang datuk, tuan dan puan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan rekan-rekan saya yang berada di sini. Kami sangat terbuka bagi perusahaan yang ingin berinvestasi baik melalui mekanisme investasi langsung maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," ujar Basuki.