Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) menggantikan Johnny G. Plate yang menjadi tersangka kasus korupsi pembangunan BTS 4G Bakti.
Sebelumnya, Budi Arie merupakan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT).
Budi memiliki aktivitas politik yang cukup panjang.
Sebelum dikenal sebagai Ketua Umum Projo, organisasi relawan pendukung Jokowi sejak 2013, pria kelahiran 20 April 1996 ini merupakan politikus PDI Perjuangan.
Ia merupakan Wakil Ketua PDI Perjuangan DKI Jakarta (1998-2001) dan Ketua Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta (2005-2010).
Budi yang merupakan jebolan ilmu komunikasi (S1) dan manajemen pembangunan sosial (S2) Universitas Indonesia juga menjabat Ketua ILUNI UI Jakarta sejak 2014.
Eks wartawan
Sebelum berkarier sebagai politikus, Budi berkarier sebagai wartawan dan sempat menduduki jabatan eksekutif pada beberapa perusahaan.
Dia pernah di Media Indonesia Minggu (1994-1996) dan Mingguan Kontan (1996-2021).
Ia juga sempat menjadi redaktur pelaksana lembaga pers Suara Mahasiswa UI (1993-1994), Ketua Forum Studi Mahasiswa UI, Presidium Senat Mahasiswa UI (1994-1995), dan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI (1994-1995).
Setelah tidak lagi menjadi wartawan, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Mandiri Telekomunikasi Utama (2001-2009), Pemimpin Umum Tabloid Bangsa (2008-2009), Direktur PT Daya Mandiri (2010-2014), Direktur NKE Investama (2009-2014), Direktur PT Saeana Global Informasi (2009-2014), dan Direktur Utama PT Lumina Indonesia (2011-2014).
Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2021, total kekayaan Budi Arie mencapai Rp102.221.852.000 (Rp102,2 miliar). Ini terdiri dari tanah dan bangunan Rp63,32 miliar, alat transportasi dan mesin Rp1,45 miliar, harta bergerak lainnya Rp2,3 miliar, surat berharga Rp24,5 miliar, serta kas dan setara kas Rp10,65 miliar.