Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai Rp195 triliun untuk melayani kebutuhan masyarakat yang akan menukarkan uang dalam menyambut Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah. Deputi Gubernur BI, Aida S Budiman, mengatakan jumlah tersebut tumbuh dari tahun lalu dengan realisasi 8,22 persen.
Dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (17/3), Aida mengatakan penyediaan uang tunai tersebut dilakukan dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, peniadaan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah, serta tradisi mudik yang akan dilakukan oleh masyarakat pada Ramadan dan Idul Fitri.
Selain itu, BI juga memperluas kerja sama dengan perbankan untuk menyediakan 5.066 titik penukaran uang di seluruh Indonesia. Angka tersebut tumbuh delapan persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Khusus di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek), akan ada 599 titik penukaran uang dengan jumlah pecahan uang baru yang disiapkan mencapai Rp48,2 triliun.
Gandeng asosiasi
BI juga menggandeng asosiasi-asosiasi tertentu untuk melayani penukaran uang, seperti Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo). Penukaran uang tersebut dapat dilakukan dalam periode 20 Maret–20 April 2023.
Pada tanggal-tanggal tertentu, di semua titik penukaran uang akan ada paket penukaran senilai Rp3,8 juta, dengan pecahan mulai dari Rp20.000 hingga Rp1.000, dan satu orang dapat mengakses satu paket. Paket tersebut disediakan untuk uang dengan tahun emisi 2016 dan 2022.
Selanjutnya, BI akan memperkuat layanan kas yang dibutuhkan melalui layanan Ekspedisi Rupiah Berdaulat untuk daerah terluar, terdepan dan terpencil.
Bi akan menyediakan layanan penukaran uang di pusat keramaian, pusat perayaan keagamaan dan di titik-titik jalur mudik seperti rest area, di jalur penyeberangan, serta kas keliling susur sungai dan termasuk pada hari libur.