Bos Garuda Usul Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Direvisi

Sejak 2019, TBA atas tiket pesawat belum berubah.

Bos Garuda Usul Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Direvisi
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra berbicara di Fortune Summit 2024. (Doc: Fortune Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Direktur Utama Garuda Indonesia ingin TBA tiket pesawat ditinjau ulang karena pengaruh nilai tukar dan harga avtur yang fluktuatif terhadap biaya operasional.
  • Usulan untuk merevisi TBA tiket pesawat juga pernah diusulkan Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia pada November 2023.
  • Meski menghadapi berbagai tantangan dari sisi biaya, Garuda Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun ini.

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra berharap tarif batas atas (TBA) tiket pesawat ditinjau ulang seriring dengan perkembangan kondisi eksternal limat tahun terakhir.

Pasalnya, nilai tukar atau kurs (exchange rate) serta harga avtur yang fluktuatif berpengaruh terhadap biaya (cost) yang dikeluarkan Garuda Indonesia untuk menjalankan operasionalnya.

"Oleh sebab itu, kita juga lagi diskusi sama Kemenhub untuk mohon juga di-review, dilihat TBA ini. Artinya jangan TBA selama lima tahun tidak naik. Ini exchange rate dibanding lima tahun lalu berapa, harga avtur dibandingkan lima tahun lalu berapa," ujarnya seperti dikutip Antara, Minggu (12/5).

Menurut Irfan, TBA tiket pesawat juga belum berubah sejak ditetapkan pada 2019. Jika perubahan tak segera dilakukan, ia khawatir akan ada banyak maskapai yang menghadapi permasalahan serupa Garuda.

"Usulan kita lebih fleksibel terhadap kondisi eksternal. Exchange rate maupun harga avtur kan kita tidak bisa kontrol. Kita juga tidak bisa minta Pertamina untuk terus-terusan kasih diskon, bukan begitu caranya kan," tuturnya.

Sebagi informasi, erevisi TA tiket pesawat juga pernah diusulkan Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) pada November 2023. Bahkan asosiasi tersebut meminta TBA dihapus sehingga Harga Tiket Pesawat diserahkan kepada mekanisme pasar.

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja juga mengatakan bahwa tren dan dinamika industri penerbangan saat ini tidak terlepas dari harga avtur dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kedua faktor eksternal tersebut sulit untuk dikontrol oleh industri.

Namun menurut Kemenhub, TBA atas tiket pesawat didasarkan pada Undang-Undang (UU) Penerbangan. Jika TBA ingin dihapuskan, maka keputusan tersebut harus didahului oleh revisi UU. Adapun penetapan TBA dalam UU Penerbangan salah satunya bertujuan untuk melindungi konsumen agar tidak dibebani biaya-biaya di luar kewajaran.

Kinerja Garuda

Meski menghadapi berbagai tantangan dari sisi biaya, Garuda Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun ini. Pada tiga bulan pertama 2024, pendapatan usaha secara grup tumbuh 18,07 persen menjadi US$711,98 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada kinerja kuartal yang dikenal sebagai periode low season bagi industri penerbangan tersebut, Garuda Indonesia secara grup juga menekan rugi bersih sebesar 21,10 persen menjadi US$86,82 juta dibandingkan rugi besar pada kuartal I 2023 sebesar US$110,04 juta.

Adapun sepanjang tahun ini, emiten bersandi GIAA tersebut menargetkan penguatan armada dengan penambahan delapan pesawat yang akan datang secara bertahap. Kedelapan pesawat tersebut terdiri atas empat narrow body jenis Boeing 737-800NG dan empat wide-body yang terdiri dari jenis Boeing 777-300ER, serta Airbus 330-300.

"Kami rencana mau tambah delapan (pesawat) tahun ini, tapi masih belum (realisasi). Ini (penambahan pesawat) sewa, masuknya di (alokasi) opex (operating expenditure/pengeluaran untuk biaya operasional)," kata Irfan.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi