BPS: Ekonomi RI Triwulan III 2022 Tumbuh 5,72%, Ini Mesin Pendorongnya

Sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 25,81 persen.

BPS: Ekonomi RI Triwulan III 2022 Tumbuh 5,72%, Ini Mesin Pendorongnya
Kepala BPS, Margo Yuwono. (dok. Badan Pusat Statistik)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2022 sebesar 5,72 persen year on year (yoy). Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan, pertumbuhan tersebut menandakan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat di tengah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian.

"Sejak triwulan IV 2021 ekonomi kita persisten tumbuh di atas 5 persen," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (7/11).

Margo menuturkan, perekonomian Indonesia atas dasar harga berlaku berada di angka Rp5.091.2 triliun, sementara jika dihitung dengan harga konstan berada di angka Rp2.976,8 triliun. Dengan demikian, secara kumulatif (Januari-September) jika dibandingkan periode sama tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,40 persen.

Sementara jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II (quartal to quartal/qtq) pertumbuhannya terlihat lebih rendah, yakni sebesar 1,81 persen.

"Kalau dilihat polanya bisa dipahami kuartal tiga ini selalu melambat dibandingkan kuartal kedua. Kondisi di 2021 maupun sebelum pandemi, kuartal ketiga punya kecenderungan lebih lambat karena sangat berpengaruh pada faktor musiman," ujarnya. 

Kontirbutor pertumbuhan ekonomi

Jika dilihat distribusinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2022 dikontribusikan hampir oleh seluruh lapangan usaha kecuali jasa kesehatan yang mengalami kontraksi -1,74 persen.

Meski demikian, kontribusi sektor jasa kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) masih relatif kecil yakni hanya 1,20 persen.

Adapun sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makanan minuman yang masing-masing 25,81 persen dan 17,82 persen. Sektor transportasi memiliki kontribusi sebesar 5,01 persen terhadap PDB, sedangkan sektor makan dan minum sebesar 2,32 persen.

"Pertumbuhan kedua sektor ini didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara," tutur Margo.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya