Cadangan Devisa Februari Tergerus US$1,1 Miliar, Ini Penyebabnya

Cadev setara pembiayaan 6,5 bulan impor.

Cadangan Devisa Februari Tergerus US$1,1 Miliar, Ini Penyebabnya
Shutterstock/Mezario
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 mencapai US$144,0 miliar, turun US$1,1 miliar dari Januari 2024.
  • Penurunan cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
  • Cadangan devisa setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Cadangan Devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 mencapai US$144,0 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah US$1,1 miliar dibandingkan dengan posisi pada akhir Januari 2024 yang mencapai US$145,1 miliar. 

Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, mengatakan penurunan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh, antara lain, pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujar Erwin.

Ke depan, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga. Ini seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Cadangan devisa turun pada awal tahun

Cadangan devisa sebesar US$145,1 miliar pada Januari 2024 juga turun bila dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2023 yang mencapai US$146,4 miliar.

Erwin Haryono menilai penurunan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.

“Meskipun demikian, cadangan devisa Indonesia masih setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” jelas Erwin melalui keterangan resmi di Jakarta yang dikutip Jumat (8/3).

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi