Jakarta, FORTUNE - Jumlah jemaah haji Indonesia tahun ini, berdasarakan data Kementerian Agama, mencapai 221.000 orang, terdiri atas 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dalam pertemuannya dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah, di Jeddah, pada Januari lalu mengatakan pemerintah tengah melobi tambahan kuota bagi Indonesia.
Pasalnya, antrean jemaah haji Indonesia sangat panjang.
"Semua tentu bergantung pada kebaikan hati Yang Mulia Raja Salman, Pangeran Muhammad Bin Salman, dan Bapak Menteri Haji," ujarnya saat itu.
Kuota haji Indonesia dan negara lainnya mengacu kepada Keputusan Konferensi Tingkat Tinggi-Organisasi Kerja Sama Islam (KTT-OKI) pada 1987 di Amman, Yordania. Dalam forum tersebut, diputuskan bahwa kuota jemaah didasarkan pada rasio1/1000 (satu per seribu) dari jumlah penduduk muslim suatu negara. Di Indonesia, kuota ibadah haji juga dibagi lagi secara proporsional per daerah.
Meski demikian, jumlah kuota haji tersebut bisa menyusut bergantung pada kebijakan pemerintah Arab Saudi. Pada 2020 saat Covid-19 merebak, misalnya, ibadah haji hanya dibolehkan untuk warga negara Saudi dan penduduk negara lain yang telah berada di negara tersebut.
Kemudian, pada 2021 jemaah haji dari luar Arab Saudi masih dibatasi, sehingga jumlahnya hanya 58.745 orang, jauh di bawah 2019 atau sebelum pandemi yang sebanyak 1.758.722 orang.
Jumlah jemaah haji berdasarkan negara di luar Arab Saudi pada 2021 sebagai berikut:
- Saudi 33.034
- Mesir 8.965
- India 3.578
- Pakistan 3.379
- Yaman 1.168
- Yordania 1.243
- Sudan 1.100
- Suriah 898
- Bangladesh 405
- Inggris 376
- Indonesia 477
- Negara lain 4.122
Lantas negara mana saja yang mendapatkan kuota haji terbanyak sebelum pandemi? Berikut daftarnya:
Berikut kuota jemaah haji 2019
- Mesir 35,8 persen atau 35.355
- Pakistan 12,2 persen Pakistan atau 12.062
- Yaman 10,1 persen Yemen atau 10.018
- India 9,9 persen atau 9.765
- Sudan 5,9 persen atau 5.784
- Bangladesh 4,4 persen atau 4.324
- Yordania 3,9 persen atau 3.849
- Suriah 2,4 persen atau 2.409
- Indonesia 1,8 persen atau 1.790
- Filipina 1,3 persen atau 1.299
- Nigeria 1,1 persen atau 1.120
- Kuwait 1,1 persen atau 1.068
- Palestina 0,7 persen atau 710
- Maroko 0,7 persen atau 682
- Malaysia 0,6 persen atau 604
- Tunisia 0,5 persen atau 513
- Amerika Serikat 0,5 persen atau 492
- Aljazair 0,5 persen atau 475
- Lebanon 0,4 persen atau 429
- Uni Emirat Arab 0,4 persen atau 391
- Negara lain 5,8 persen atau 5.684