Deretan Jenderal Senior TNI yang Duduk di Kursi Komisaris

Keterlibatan purnawirawan TNI di perusahaan dinilai penting.

Deretan Jenderal  Senior TNI yang Duduk di Kursi Komisaris
Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) saat mengikuti upacara HUT Ke-76 TNI di atas geladak KRI Bima Suci di Perairan Selat Malaka, Aceh, Selasa (5/10). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Masuknya sejumlah mantan petinggi TNI ke dunia bisnis usai tak lagi aktif di dunia militer bukan hal ganjil. Bahkan, keterlibatan mereka dalam perusahaan dianggap penting baik sebagai direksi maupun komisaris. Menteri BUMN Erick Thohir, misalnya, menilai keberadaan para jenderal senior itu dibutuhkan terutama pada sektor bisnis yang rawan konflik. 

"Contohnya di pertambangan terkadang ada konflik misalnya soal tanah atau perizinan yang tumpang tindih, ada juga isu sosial dengan masyarakat," ungkap Erick soal penempatan sejumlah purnawirawan di posisi komisaris BUMN pertengahan tahun lalu. 

Selain bergabung ke perusahaan pelat merah, tak sedikit pula purnawirawan yang sukses membangun bisnisnya sendiri. Salah satu di antaranya adalah Prabowo Subianto yang menjadi konglomerat berkat usahanya di berbagai sektor mulai dari peternakan hingga kehutanan.

Dalam sebuah wawancara kepada Majalah Tempo pada 5 Desember 1999, ia berujar bahwa kesuksesannya tak bisa dilepaskan dari latar belakang pribadi sebagai tentara. 

"Bisnis dan militer itu hampir sama. Kita harus punya intelijen, informasi, baru negosiasi. Untuk itu, kan, harus punya keberanian dan keahlian," ucapnya yang saat itu baru menanggalkan seragam militer dan menjadi penasihat bisnis adiknya, Hashim Djojohadikusumo.

Berikut daftar perwira tinggi TNI yang duduk di jabatan penting perusahaan, baik sebagai direksi maupun komisaris:

Doni Monardo

Letnan Jenderal (Purn.) Doni Monardo saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Doni resmi menduduki posisi tersebut pada 11 Juni 2011. Sebelumnya ia merupaka Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Karirnya di dunia militer banyak dihabiskan di korps pasukan elit Kopassus, yakni pada periode 1986-1998. Setelahnya, Doni bertugas di Batalyon Raider di Bali, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Komandan Grup A Paspampres, Danrem 061 Surya Kencana Bogor, wakil komandan jenderal Kopassus, hingga komandan Paspampres era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Suparman S

Mayjend TNI (Purn.) Suparman kini menjabat sebagai komisaris independen di PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN). Ia merupakan lulusan Akademi Militer Nasional 1967 dan memperoleh gelar Sarjana Sosial Politik pada 1995. 

Suparman memiliki karier militer di TNI Angkatan Darat dari 1968 hingga 2000 dengan jabatan terakhir sebagai Asisten Teritorial Markas Besar TNI Angkatan Darat serta Irjen Departemen Pertanian Republik Indonesia.

Ia diangkat menjadi Komisaris Independen dalam masa jabatan kedua pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 23 Mei 2018, yang hasilnya tercatat pada Akta No.70 tanggal 23 Mei 2018 oleh Fathiah Helmi, SH. Dalam situs resmi Charoen Pokphand Indonesia, Suparman disebut tak menjabat sebagai anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada perusahaan publik lain.

Djoko Suyanto

Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto merupakan Presiden Komisaris di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Sebelumnya ia adalah Komisaris Independen di perusahaan yang sama sejak 2015. Djoko juga merupakan Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia di era Soesilo Bambang Yudhoyono untuk periode 2006 sampai 2008. Sebelum menduduki kursi Menhan, ia adalah Panglima TNI dari 2005 - 2006, sementara pada 2002 - 2004 menjabat sebagai Komando Operasi TNI Angkatan Udara. 

Djoko Suyanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara Indonesia pada 1973. Setelah lulus dari akademi angkatan udara, ia mengikuti kursus di Fighter Weapons Instructor Course di Arizona, Amerika Serikat, pada 1983, lalu bergabung ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara pada tahun 1989 .

Achmad Djamaluddin

Laksmana Madya (Purn.) Achmad Djamaluddin merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Laut yang kemudian ditunjuk Erick Tohir untuk menjadi Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I. Pada 2017, ia pernah menjadi staf khusus Panglima TNI saat itu, Jenderal Gatot Nurmantyo.

Achmad Djamaludin adalah alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXIX/tahun 1984. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Deputi Bidang Koordinasi Hanneg Kemenko Polhukam.

Dody Usodo Hargo

Mayor Jenderal (Purnawirawan) Dody Usodo Hargo diangkat Erick Tohir sebagai Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 5 Juni 2020. Ia menggantikan posisi Fadjroel Rachman yang kini menjabat sebagai juru bicara presiden dan akan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan mulai Desember.

Sebelumnya, Dody menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sakkan Tampubolon

Mayjend TNI (Purn.) Sakkan Tampubolon merupakan komisaris independen PT Pindad (Persero). Ia sebelumnya anggota TNI dengan masa dinas 1983 hingga 2017. Sakkan Tampubolon diangkat sebagai komisaris independen Pindad berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor; SK-17/MBU/01/2021.

Jabatan terakhirnya sebelum bergabung ke perusahaan tersebut adalah PaTi Mabes TNI AD (2017). Selain itu, ia juga  pernah menjabat sebagai TA Pangkaji Bid. Geografi Lemhannas (2015), Dirjian Hankam Debid Jianstrad Lemhannas (2013), dan PaTi Ahli KASAD Bid. Hukum (2013). 

Agus Surya Bakti

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. memutuskan untuk mengangkat Agus Surya Bakti sebagai komisaris utama pada 19 Desember 2019, menggantikan Fachrul Razi yang dilantik Presiden Jokowi menjadi menteri agama pada 23 Oktober 2019.

Ia merupakan purnawirawan TNI AD dengan pangkat terakhir letnan jenderal. Sebelum pensiun, Agus menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan di era kepemimpinan Jenderal TNI (Purn.) Wiranto. Lulusan Akademi Militer (dulu Akabri) angkatan 1984 ini juga pernah menduduki sejumlah jabatan antara lain Panglima Kodam VII Wirabuana.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil