Jakarta, FORTUNE - Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan pertama 2023 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 5,03 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, mengatakan pertumbuhan tersebut ditopang oleh seluruh lapangan usaha sepanjang Januari hingga Maret lalu, terutama terlihat pada lapangan usaha yang dominasinya cukup besar, yaitu industri, perdagangan, pertambangan, pertanian, dan konstruksi.
Kegiatan-kegiatan tersebut kalau dihitung itu sekitar 65,02 persen dari produk domestik bruto (PDB) triwulan I-2023," ujarnya dalam keterangan pers Jumat (5/5).
Meski demikian, pertumbuhan masing-masing lapangan usaha dengan kontribusi besar terhadap PDB tersebut memang tidak sama. Tiga sektor terbesar seperti industri, perdagangan dan pertambangan, misalnya, tumbuh di atas 4 persen, tetapi sektor pertanian dan konstruksi tumbuh di bawah 0,5 persen.
Namun, dilihat berdasarkan pertumbuhannya, kegiatan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh 15,93 persen, kemudian akomodasi dan makan minum 11,55 persen, dan jasa lainnya 8,90 persen.
Berikut perrincian distribusi dan pertumbuhan sektor-sektor tersebut:
Industri Pengolahan
Pertumbuhan sektor ini ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik dan global. Jika diperhatikan, industri makanan dan minuman itu tumbuh 5,33 persen, didorong oleh peningkatan produksi CPO dan CPKO karena permintaan global yang masih cukup tinggi, serta peningkatan permintaan domestik terutama untuk persiapan menjelang Ramadan dan Lebaran.
Industri alat angkut tumbuh 17,27 persen didorong oleh peningkatan produksi kendaraan untuk memenuhi permintaan kendaraan baru jelang Lebaran serta peningkatan produksi kendaraan listrik
Terakhir, industri logam dasar tumbuh 15,51 persen didorong oleh lonjakan permintaan luar negeri, terutama produk bijih nikel seperti feronickel, nickel mate, dan nickel pig iron
"Ini cukup besar pengaruhnya terhadap growth dari sektor manufaktur," katanya.
Transportasi & Pergudangan
Sektor transportasi & pergudangan tumbuh solid seiring peningkatan mobilitas masyarakat. Menurut BPS, angkutan rel atau kereta tumbuh 51,09 persen didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan barang seiring dengan penghapusan PPKM.
Dari sisi angkutan udara, pertumbuhannya41,10 persen didorong oleh peningkatan jumlah penumpang angkutan udara.
Perdagangan
Pertumbuhan sektor perdagangan ditopang oleh peningkatan penjualan kendaraan bermotor.
Perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor, tumbuh 4,43 persen. Ini sejalan dengan peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga seiring dengan penghapusan PPKM dan peningkatan produksi barang.
"Dari sisi perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya tumbuh sebesar 6,88 persen didorong oleh peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor," ujarnya.