Ekspor Komoditas Unggulan RI Naik di Tengah Penurunan Harga

Harga batu bara masih alami tren peningkatan.

Ekspor Komoditas Unggulan RI Naik di Tengah Penurunan Harga
ilustrasi ekspor barang (pexels.com/Khunkorn Laowisit)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan ekspor komoditas unggulan Indonesia di tengah tren penurunan harga di pasar global pada Agustus 2022. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan komoditas tersebut di antaranya besi dan baja, minyak kelapa sawit, dan batu bara.

Untuk besi dan baja, nilai ekspornya mencapai US$2,3 miliar dengan volume sebesar 1,35 juta ton. Sementara harganya di pasar internasional berada di angka US$108,85 per metrik ton.

"Bijih besi beberapa bulan terakhir mengalami penurunan (harga) sangat tajam, sebesar 32,87 persen," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (15/9).

Kemudian, ekspor minyak kelapa sawit mencapai US$3,7 miliar dengan volume mencapai 3,6 juta metrik ton. Harganya sendiri berada di level US$1.026 per metrik ton pada bulan lalu. "Harga kelapa sawit lebih rendah 10,15 persen dibandingkan Agustus 2021," tuturnya.

Selain itu, ada pula ekspor batu bara yang nilainya mencapai US$4,4 miliar dengan volume mencapai 32,8 juta metrik ton. Meski demikian, harga komoditas "emas hitam ini" relatif masih lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

"Untuk komoditas unggulan lainnya seperti batu bara, beberapa bulan ini masih menunjukkan tren peningkatan. Di mana dibandingkan tahun lalu batu bara lebih tinggi 110,3 persen," jelasnya.

Komoditas Nikel

Di luar tiga komoditas tersebut, ada pula komoditas nikel yang ekspornya merupakan produk-produk turunan bernilai tambah. Pasalnya, sejak tahun 2020 larangan ekspor nikel telah diberlakukan pemerintah.

Untuk feronikel, misalnya, nilainya mencapai US$8,7 miliar secara kumulatif dari Januari hingga Agustus 2022. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan periode sama 2019 sampai 2021 yang berturut-turut sebesar US$2,59 miliar, US$4,73 miliar dan US$7,08 milar.

Ada pula produk nikel dan barang daripadanya yang nilai ekspornya mencapai US$3,59 miliar sejak Januari hingga Agustus 2022. 

Jumlah tersebut naik dibandingkan tiga tahun sebelumnya yakni masing-masing US$813,2 juta, US$808,4 juta, dan US$1,28 miliar. "Harga komoditas nikel lebih tinggi 11,23 persen. Kemudian minyak mentah lebih tinggi 39,36 persen," tandasnya

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina