Jakarta, FORTUNE - Eks politisi Parta Solidaritas Indonesia, Tsamara Amany Alatas, diangkat sebagai staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang kebijakan publik. Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri Peluncuran Employee Well-Being Policy di Jakarta, Rabu (14/12).
"Ini staf khusus baru yang saya minta untuk fokus di public policy," ujarnya seperti dikutip Antara.
Erick menuturkan, pengangkatan Tsamara sebagai staf khusus mempertimbangkan perlunya suara anak muda sebagai jembatan untuk menyambung aspirasi.
Adapun peran Tsamara sebagai staf bidang kebijakan publik di Kementerian BUMN adalah memasukkan masalah kesehatan mental dalam program Employee Well-Being Policy.
"Salah satu diskusi dengan Tsamara adalah mental health, bahwa 70 persen generasi muda itu ada indikasi mental health. Dengan inspirasi itu, saya diskusi dengan Pak Tedi (Tedi Bharata Deputi SDM BUMN) akhirnya kami terapkan," terang Erick.
Sementara itu, Tsamara dalam unggahan di akun resmi Instagramnya @TsamaraDKI mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk bergabung di Kementerian BUMN.
"Terima kasih sudah selalu memberi kepercayaan bagi kami anak muda untuk terus bermimpi besar dan berani mengeksekusi," tuturnya.
Employee Well-Being Policy di Kementerian BUMN
Sebagai informasi, Kementerian BUMN baru saja meluncurkan program Employee Well-Being Policy untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan bahagia untuk mendorong produktivitas, motivasi, kepuasan dan ketertarikan karyawan yang berpengaruh langsung pada kinerja perusahaan.
Beberapa layanan baru yang diterapkan dalam Employee Well-Being Policy adalah jaminan kesehatan selain BPJS, layanan kesehatan mental, pengelolaan jaminan kesehatan, komunitas olahraga, literasi finansial dan daycare.
"Salah satu contoh yang penting sekali daycare ini diterapkan di seluruh perusahaan-perusahaan, financial support literasi, itu perlu karena kadang kita lupa menabung, padahal namanya jabatan umur ada saatnya," ucap Erick.
Erick juga menambahkan bahwa saat ini kepemimpinan perempuan di level BOD BUMN sudh mencapai 22 persen dari target 25 persen. Menrutnya, keberagaman kepemimpinan di jajaran BOD sangat penting sebab terbukti bahwa penambahan 10 persen kepemimpinan perempuan di jajaran BOD dapat meningkatkan 3,5 persen laba kotor perusahaan.