Jakarta, FORTUNE - Menteri BUMN, Erick Thohir, memastikan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang akan dipindahkan imbas insiden kebakaran pada Jumat (3/3).
Hal itu ia sampaikan usai memimpin rapat khusus tindak lanjut penanganan insiden pascakebakaran di TBBM Plumpang di Kantor Kementerian BUMN hari ini (6/3).
"[Kami] sudah koordinasi dengan Pelindo lahannya akan siap dibangun akhir 2024," ujarnya.
Erick menuturkan, pembangunan depo BBM tersebut akan memerlukan waktu 2–2,5 tahun. Artinya, masih ada waktu kurang lebih 3 tahun untuk memindahkan operasional TBBM Plumpang ke tempat yang baru.
Karena itu, ia meminta dukungan dari pemerintah daerah DKI Jakarta serta masyarakat agar pembangunan TBBM baru dapat berjalan lancar.
"Ini adalah bagian dari perlindungan masyarakat yang didorong [Presiden Joko Widodo], dan kami juga meyakini hal yang penting," jelasnya.
Menurut Erick, nantinya TBBM di lokasi baru akan dilengkapi dengan buffer zone atau zona penyangga yang memisahkan depo dengan pemukiman. Jarak aman antara lokasi Depo dengan pemukiman kurang lebih mencapai 5 km.
"Tidak hanya di Plumpang, tapi ada di Balongan ataupun di Semarang. Tapi khususnya yang kurang lebih jaraknya 500 meter dari pagar," jelasnya.
Carikan tempat tinggal warga terdampak
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga memastikan bahwa masyarakat yang terdampak kebakaran TBBM Plumpang Pertamina akan dirawat oleh perusahaan hingga beberapa bulan ke depan.
"Kami akan pastikan ada penyewaan rumah buat mereka dan mendorong membantu kehidupan mereka untuk beberapa bulan ke depan sampai ada kepastian keputusan lainnya," ujarnya.
Ia pun menekankan bahwa tindakan yang akan dilakukan terhadap TBBM Plumpang diharapkan akan menjadi percontohan bagi fasilitas vital nasional, termasuk TBBM lain, dan kilang-kilang Pertamina di tempat lain.
"Ini akan menjadi proyek percontohan pertama, sebelum kita terapkan di kilang-kilang lain, bahkan termasuk juga pabrik pupuk dan smelter," ujar Erick.