Jakarta, FORTUNE - Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan pembelian gas LPG 3 kg menggunakan MyPertamina bakal dimulai tahun depan. Ia menuturkan, saat ini pemerintah tengah mensinkronisasi data pengguna LPG subsidi tersebut dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Sejauh ini, Pertamina juga sudah melakukan uji coba kebijakan tersebut di lima kota di sekitar Jabodetabek. "Kami menggunakan data P3KE, dulunya BKKBN. Nah itu kita coba. Sudah disesuaikan kuota. Cipondoh, Tangsel, Tangerang. Kira-kira ada 5," ujarnya saat ditemui di gedung DPR, Senin (12/12). "Tahun depan akan full di seluruh Indonesia," jelasnya.
Tutuka juga menyampaikan, penyaluran LGP via aplikasi tersebut dilakukan agar perbedaan harga eceran tertinggi (HET) di tiap daerah tidak berbeda jauh dengan harga jual eceran (HJE) yang ditetapkan pemerintah.
Kedepan, pemerintah juga bakal mengevaluasi pengawasan serta penetapan HET di sejumlah daerah yang menurutnya terlampau tinggi dibandingkan HJE. Sayangnya, ia tak menyebutkan wilayah mana saja yang HET LGP 3 Kgnya dinilai terlalu mahal.
"HJE kan ditentukan oleh kita. HET oleh Pemda. Sinkronisasi itu supaya sampai ke masyarakat harganya enggak tinggi. Kita ada bukti di beberapa tempat kan tinggi." ucapnya.
Wacana Pertamina
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) berniat memperluas penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian LPG 3 Kg.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam Webinar Virtual 'Generating Stakeholders Support For Achievieng Effectiveness of Duel and LPG Subsidies' Rabu (29/6) silam.
Namun, kata dia, kebijakan tersebut akan dilakukan setelah pembatasan dan pencatatan Solar dan Pertalite via MyPertamina berjalan. "Untuk LPG sebetulnya sama, nanti kita akan minta register melalui MyPertamina," ujarnya.
Meski demikian, saat itu Ega tak menyebut kapan pastinya kebijakan itu akan dilaksanakan. Yang jelas, klaimnya, Pertamina Patra Niaga telah melakukan uji coba pendaftaran pembelian LPG 3 Kg menggunakan aplikasi MyPertamina.
"Sebetulnya LPG itu kami sudah lakukan uji coba secara diam-diam. Jadi 114 ribu penduduk menggunakan MyPertamina. Nah ini tahapannya Alhamdulillah kita sudah masuk ke tahap 6," tuturnya.
Menurut Ega, uji coba tersebut juga dilakukan dengan menggunakan basis data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Karena itu, kedepannya Pertamina akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait kebijakan tersebut. Pasalnya, DTKS yang digunakan Pertamina untuk uji coba tidak mencapai 100 persen.
"Sebab, data terbawah di data DTKS yang paling miskin tidak menggunakan LPG. Jadi kami akan berkoordinasi dengan pemerintah apakah tetap menggunakan data DTKS atau menggunakan skema yang kami lakukan dalam pembatasan BBM subsidi nanti," jelasnya