Jakarta, FORTUNE - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan Garuda Indonesia masih dalam tahap negosiasi dengan calon investor baru dari dalam dan luar negeri. Kabarnya, salah satu maskapai asal Timur Tengah telah menyampaikan komitmennya untuk masuk ke emiten berkode GIAA tersebut.
Namun, Arya enggan mengungkap siapa investor dimaksud—termasuk mengkonfirmasi kabar akan masuknya Emirates Airline.
"Kalau lagi negosiasi itu kan enggak boleh terlalu terbuka juga. Nanti jadi pertanyaan. Kalau berubah-ubah kita jadi enggak enak," ujarnya di Kementerin BUMN, Rabu (8/2).
Menurut Arya, kementerian juga tidak membatasi investor mana pun yang mau masuk ke Garuda Indonesia untuk mendorong restrukturisasi perseroan usai lolos dari jerat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
"Pokoknya semua kita buka. Mau lokal kita buka. Kalau ada nasional mau masuk silahkan. Mau internasional dia bisa mengembangkan Garuda lebih punya jaringan lebih baik lagi," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan kementerian menargetkan investasi dari investor asal Timur Tengah yang telah menyatakan komitmennya masuk ke Garuda bisa mencapai US$300–400 juta. Ini diperlukan untuk penguatan modal Garuda selain didukung oleh penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun.
Targetkan kepastian investasi Maret
Terkait PMN dari pemerintah kepada Garuda, Kartika juga menyampaikan telah terjadi perubahan komposisi pemegang saham. Dalam hal ini, kepemilikan saham pihak swasta tergerus karena tidak ikut melakukan penambahan modal. Salah satunya adalah saham Chairul Tanjung (CT) melalui PT Trans Airways dari yanag sebelumnya 7,31 miliar lembar atau setara 28,27 persen menjadi 24,27 persen.
Kartika juga menuturkan Garuda masih terus gencar menggaet investor swasta lain baik asing maupun domestik. Targetnya, kementerian dapat mengumumkan kepastian penanaman modal asing di Garuda Indonesia Maret tahun ini.
"Yang sudah bicara beberapa airline dari Middle East. Cuma memang belum sampai pada titik pembicaraan mengenai value," ujarnya.