InJourney Prediksi Dampak Ekonomi F1 PowerBoat di Danau Toba Rp300 M

Persiapan event F1 PowerBoat sudah 95 persen.

InJourney Prediksi Dampak Ekonomi F1 PowerBoat di Danau Toba Rp300 M
Danau Toba (googlemap.com/a t)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Gelaran balap perahu motor F1 PowerBoat di Danau Toba, Sumatra Utara, diperkirakan bakal memberikan pengaruh luas (multiplier effect) terhadap perekonomian yang nilainya dapat mencapai Rp220 miliar. 

Direktur Program dan Pemasaran PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono, mengatakan dampak ekonomi tersebut akan dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar lokasi sekaligus UMKM yang membuka kios pada ajang tersebut.

"Kami hanya mengkurasi [UMKM]. Mau bikin paket nasi rendang harga Rp80-100 ribu silahkan. Dampak ekonominya kita estimasi Rp220 miliar. Di luar multiplier effect. Multiplier effect mungkin bisa 1,5 kalinya. Jadi bisa Rp300 miliar lebih," ujarnya di Kementerian BUMN, Rabu (8/2).

Menurut Maya, dampak pertama yang akan dirasakan adalah keterlibatan masyarakat sekitar dalam ajang tersebut sebagai penampil atau pengorganisasian acara. 

"Lalu akomodasi pastinya. Food and beverage," katanya. 

Menurut Maya progres persiapan acara hingga saat ini telah mencapai 95 persen. InJourney, sebagai penyelenggara utama acara sendiri menargetkan semua persiapan selesai pada 12 Februari mendatang.

Harapannya, pada hari penyelenggaraan 25-26 Februari, seluruh persiapan telah beres baik dalam hal infrastruktur hingga fasilitas penunjang lainnya.

"Untuk show water atraction sudah 95 persen. Memang ini nanti crunch time last minute saja, terutama lalu lintas dan sebagainya. Tapi kalau persiapan sih kita sudah sangat well prepared," ujarnya.  

Akomodasi penginapan 

F1 PowerBoat menjadi momentum pengenalan potensi wisata Indonesia ke kancah dunia setelah ajang MotoGP digelar di Mandalika. 

Danau Toba, tempat perhelatan F1 PowerBoat, merupakan salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Indonesia.

Menurut Maya salah satu hal paling menantang dalam persiapan ajang ini adalah bagaimana memastikan kecukupan penginapan di sekitar lokasi. Sebab, hampir semua penginapan yang tersedia sudah ludes dipesan.

"Kami membuka titik-titik glamping bekerja sama dengan Bobobox, [juga dengan] masyarakat sekitar, tapi itu sold out. Kemarin buka 150 sudah sold out...Kami memesan so far 1.500 hampir melalui anak usaha kami. 1.500 kamar itu di Balige lalu di Parapat dan juga Samosir," katanya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya