Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka peluang untuk melanjutkan program bantuan beras sebesar 10 kg pada triwulan II-2024. Hal tersebut dia sampaikan usai menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino kepada sejumlah penerima manfaat di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (27/12).
"Jadi Januari, Februari, Maret (2024) dilanjutkan lagi. Nanti insyaallah kalau APBN-nya saya lihat lagi saya buka, saya hitung cukup, bisa diteruskan lagi," katanya dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Program bantuan beras 10 Kg ditujukan kepada 21,3 juta kelompok penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Sembako.
Program ini diluncurkan untuk kali pertama pada periode Maret-Mei 2023 menjelang Idul Fitri. Kemudian, untuk mengantisipasi ancaman El Nino, program tersebut kembali dilanjutkan untuk periode September, Oktober dan November.
Namun, mengingat kondisi El Nino masih terus berlangsung hingga akhir Oktober, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program tersebut hingga Desember dengan melakukan penebalan anggaran.
Total anggaran bantuan beras tersebut mencapai Rp18,57 triliun hingga akhir 2023, dengan perincian Rp7,9 triliun (Maret-Mei), Rp8 triliun (September-November) dan Rp2,67 triliun (Desember).
Perpanjangan program bantuan beras 10 kg tersebut disampaikan pertama kali oleh Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, pada akhir Oktober lalu.
Penambahan periode bantuan ini dilakukan untuk membantu kelompok penerima manfaat (KPM) mengantisipasi dampak El Nino terhadap sektor pangan dan mengendalikan inflasi.
BLT El Nino
Dalam acara penyerahan BLT El Nino di Kantor Pos Genteng, Banyuwangi, Jokowi menyampaikan bahwa program tersebut diberikan untuk meningkatkan daya beli masyarakat karena kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.
“BLT El Nino ini digunakan karena ada kenaikan barang, beras yang naik dikit, ini dipakai untuk nutup itu,” ujarnya kepada para penerima.
Dalam kesempatan terpisah di Pasar Rogojampi Banyuwangi, Jokowi menyampaikan dampak El Nino bisa beragam, mulai dari rusaknya hasil panen hingga menurunnya produktivitas tanaman.
"Kami harapkan dengan bantuan ini daya beli masyarakat kembali normal," katanya.
Dia mengatakan bahwa pemerintah menyalurkan BLT El Nino masing-masing Rp200.000 per bulan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Adapun jangka waktu pemberian BLT ditetapkan selama dua bulan, yakni pada November dan Desember 2023.
"Saat ini belum kelihatan [dampaknya]. Ini baru disalurkan Desember 2023. Nanti akan kelihatan setelah penyalurannya selesai. Nanti akan terlihat daya beli masyarakat meningkat seperti apa," kata Jokowi.