Jokowi: Saya Namai 2024 Tahun Penuh Optimisme

Tetap perlu diikuti kehati-hatian.

Jokowi: Saya Namai 2024 Tahun Penuh Optimisme
Presiden Jokowi saat membuka Munaslub Apeksi, Bogor, Jumat (15/12). (dok. Setpres)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo menyebut 2024 sebagai tahun penuh optimisme.

Dia menyampaikan hal tersebut saat berbicara dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Dalam pidatonya, Jokowi menyatakan tidak ada alasan bagi Indonesia untuk pesimistis memasuki 2024. Pasalnya, negara ini berhasil melalui gelombang ketidakpastian ekonomi global yang sangat tidak mudah. 

"Saat bertemu dengan managing director IMF, saya disampaikan 96 negara masuk jadi pasien. Anggota IDB 57 negara, 32 negara kondisi ekonomi, keuangan, fiskalnya juga sangat berat," ujarnya.

Jokowi membeberkan sejumlah alasan yang menjadi dasar optimismenya menyongsong tahun depan.

Pertama, alasan ekonomi. Indonesia masih mampu menjaga pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya tumbuh 2,9 persen.

"Juga inflasi...Kita mampu menjaga inflasi di angka 2,86 persen yang negara-negara lain sangat kesulitan menjaga yang namanya inflasi. Jauh di bawah rata-rata inflasi global yang berkisar 7,2 persen," katanya.

Perlu tetap waspada

Selain itu, Jokowi mengatakan indikator-indikator lainnya juga patut disyukuri. Penyerapan tenaga kerja, misalnya, naik sebanyak 4,5 juta orang dari Agustus 2022 ke Agustus 2023. Kemudian, Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada November 2023 masih berada pada level ekspansif, yaitu 51,7.

"Neraca perdagangan masih surplus dan sudah surplus 43 bulan berturut-turut," ujarnya. 

Indeks Keyakinan Konsumen pada November berada pada level 123,6. Artinya, terdapat keyakinan kuat terhadap kondisi perekonomian dalam negeri.

Lantaran itulah, menurutnya, tidak ada lagi alasan bagi Indonesia untuk tidak optimistis memasuki 2024. Dia juga membagikan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan masih berada pada kisaran 5 persen.

"Namun, kalau orang Jawa bilang tetap eling lan waspodo. Harus selalu ingat hati-hati dan waspada. Ketidakpastian global masih berlanjut," katanya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina