Jurus Prabowo Keluar dari Middle Income Trap, Kejar Ekonomi Tumbuh 8%

Bappenas rancang skenario pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Jurus Prabowo Keluar dari Middle Income Trap, Kejar Ekonomi Tumbuh 8%
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. (Doc: BPS)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% agar Indonesia lepas dari status middle income trap pada 2041.
  • Bappenas merancang skenario pertumbuhan ekonomi, termasuk akselerasi jangka pendek dan menengah untuk mencapai target tersebut.

Jakarta, FORTUNE – Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6-7 persen untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (Middle Income Trap) sebelum 2045.

Hal ini telah didiskusikan bersama presiden terpilih, Prabowo Subianto, sejalan dengan target pemerintahannya mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Jika target tersebut tercapai, Indonesia diperkirakan akan lepas dari status middle income trap dan mencapai status negara maju pada 2041.

"Jika kita ingin keluar dari middle income trap sebelum Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaannya, maka ekonomi Indonesia harus tumbuh minimal 6-7 persen rata-rata selama 20 tahun ke depan. Sehingga kalau kita tumbuh 6 persen saja, 1 persen lebih cepat dari sekarang, kita bisa keluar dari middle income trap pada 2041," ujarnya dalam seminar bertajuk "Urgensi Industrialisasi untuk Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen", di Hotel Morrissey, Jakarta, Rabu (16/10).

Amalia menyatakan target tersebut juga telah masuk dalam rencana jangka panjang nasional (RPJPN) yang telah disahkan menjadi Undang-Undang. Untuk mencapai hal tersebut, dalam RPJPN lima tahun pertama Indonesia harus mencapai pertumbuhan ekonomi 5,6–6,1 persen.

"Pertanyaannya kemudian, apakah Bapak Presiden terpilih mempunyai visi mau tumbuh 8 persen? Kalau Bapak Presiden terpilih harus 8 persen, sah-sah saja. Artinya kita ingin mempercepat," ujarnya.

Sementara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, ada sejumlah skenario yang disiapkan Bappenas. Pertama, pertumbuhan ekonomi 5,7 persen pada 2025; 6,4 persen pada 2026; 7 persen pada 2027; 7,5 persen pada 2028; dan 8 persen pada 2029.  

Skenario ini pun telah disampaikan kepada tim transisi pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka setelah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres oleh KPU.

"Skenario kedua, beliau ingin percepatan dengan pertumbuhan 8–8,3 persen, dan di tahun keempat sebesar 7,8 persen. Sehingga, rata-rata selama 5 tahun beliau mengharapkan ada sekitar 7,7 persen," kata Amalia.  

Seiring dengan hal tersebut, Bappenas juga telah merancang akselerasi pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan jangka menengah. Dalam jangka pendek, pemerintah akan mendorong aggregate demand untuk pertumbuhan ekonomi. Sementara dalam jangka menengah-panjang, pemerintah akan berfokus pada aggregate supply.

"Untuk jangka pendek, mungkin nanti melalui konsumsi. Dengan aggregate demand melalui makan bergizi gratis yang masif di seluruh Indonesia, dengan memastikan local content, dan ini bisa menjadi pendorong aggregate demand," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Akhirnya Sri Mulyani Kenakan Bea Masuk Antidumping Keramik Impor Cina
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024