Kader PDIP dan Gerindra Melenggang Jadi Anggota BPK

DPR putuskan Isma Yatun & Haerul Saleh sebagai anggota BPK.

Kader PDIP dan Gerindra Melenggang Jadi Anggota BPK
Shutterstock/Cahyadi Sugi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Komisi XI DPR RI memutuskan Isma Yatun dan Haerul Saleh sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI periode 2022-2027. Keduanya berhasil mengungguli 11 calon anggota BPK RI lainnya yang telah mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon anggota auditor eksternal pada Kamis dan Jumat (17-18 Mei).

“Suara terbanyak ada pada Isma Yatun 46 dan Haerul Saleh 37, dapat disetujui,” ujar Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto dalam Rapat Pengambilan Keputusan Hasil Fit and Proper Test BPK RI, seperti dikutip Antara.

Dari hasil voting yang diberikan 112 anggota Komisi XI yang hadir, dua calon anggota lainnya yakni Osbal Saragi Rumahorbo dan Dori Santosa mendapat perolehan suara masing-masing 18 dan 11 suara.

Ada pula calon anggota seperti Priyono Dwi Nugroho, Moza Pandawa Sakti, Yves S. Palambang, Kukuh Prionggo, Syafri Adnan Baharudin, Dadang Suwanda, Adrin Guntura, Firmasnyah dan Rachmat Manggala Purba yang tidak mendapatkan suara.

“Dengan demikian berakhir sudah pengambilan keputusan kita pemilihan anggota BPK pada malam hari ini. Terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu semua dengan demikian rapat internal saya tutup,” ujar Dito.

Sebagai catatan, Isma Yatun merupakan Anggota IV BPK periode 2017-2022. Karena jabatannya akan berkahir di tahun ini, ia kembali mengajukan diri untuk melanggengkan posisinya di BPK.

Sebelum menjadi anggota BPK, perempuan kelahiran 12 Oktober 1965 itu merupakan kader PDI Perjuangan dan pernah menduduki sejumlah posisi penting antara lain wakil ketua DPD PDI-P Lampung serta wakil bendahara Fraksi PDI-P di DPR RI.

Isma juga pernah duduk di Komisi VII, Komisi X, Komisi IX, dan Badan Anggaran DPR. Komisi-komisi tersebut membidangi antara lain keuangan dan perbankan, energi, lingkungan hidup, hingga pendidikan serta pemuda dan olahraga. Adapun sebelum terjun ke politik, Isma berkarir di Bank Danamon pada 1990-1997 dan PT Elnusa Petro Teknik pada 1997-1999.

Haerul Saleh

Sementara itu, Haerul Saleh merupakan anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Gerindra. Ia tercatat menjadi anggota dewan sejak 2014, dan kembali masuk ke Senayan pada 2020 melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) menggantikan Imran, kader Gerindra yang meninggal dunia pada 28 Maret 2020.

Sebelumnya, pada 2019 Haerul sempat mengikuti proses seleksi calon anggota BPK setelah ia tak terpilih menjadi wakil rakyat lewat Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Wakil Ketua Komisi XI Amir Uskara, usai Rapat Pengambilan Keputusan Hasil Fit and Proper Test mengatakan Isma mendapat simpati dari anggota Komisi XI sehingga terpilih untuk tetap melanjutkan karirnya sebagai anggota BPK periode 2022-2027.

“Mungkin karena kinerja yang selama ini diperlihatkan selama 5 tahun sebagai anggota BPK. Kedua Pak Haerul Saleh sebagai suara kedua terbanyak juga dekat dengan Komisi XI dan teman-teman tau kinerjanya,” tuturnya.

Ia berharap kedua anggota terpilih tersebut dapat meningkatkan kinerja BPK, bisa melakukan audit secara baik kepada seluruh pengguna keuangan negara di Indonesia.

Adapun hasil dari pengambilan keputusan hasil fit and proper test tersebut selanjutnya akan di bawa dan diputuskan pada Sidang Paripurna DPR RI.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya