Jakarta, FORTUNE - Kalla Group bersama Eramet, PowerCo SE dan Stellantis NV membentuk konsorsium internasional untuk pengembangan pusat kendaraan listrik ramah lingkungan atau "Responsible Green Electric Vehicle" (RGEV) di Indonesia.
Penandatanganan kerja sama tersebut disaksikan langsung Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia.
Eramet merupakan perusahaan pertambangan asal Prancis; PowerCo adalah anak usaha grup Volkswagen Jerman yang berfokus pada pengembangan rantai nilai baterai EV, dan Stellantis NV merupakan salah satu perusahaan otomotif terkemuka di dunia.
Kalla Group, salah satu kelompok usaha terbesar di kawasan Timur Indonesia, bergerak di bidang konstruksi, otomotif hingga energi.
Kelak konsorsium akan menjadi penyokong GOWA Project—rencana proyek nikel greenfield utama di Indonesia—yang akan berfungsi sebagai landasan dari "RGEV Hub" dan rantai nilai terkait yang ingin dicapai.
"Konsorsium siap untuk melengkapi seluruh persyaratan administratif dan juga teknis yang diperlukan untuk memperoleh izin penugasan serta izin eksplorasi dan pertambangan lainnya terkait GOWA Project, serta memobilisasi sumber daya yang diperlukan untuk memulai kegiatan eksplorasi sesuai dengan standar ekstraktif Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG) tertinggi," demikian bunyi keterangan resmi konsorsium, Rabu (12/7).
GOWA Project bertujuan untuk mengintegrasikan praktik pertambangan dan pengolahan yang bertanggung jawab sesuai dengan prinsip yang ditetapkan oleh The Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA).
Kedepankan ESG
Proyek ini bertujuan untuk menjadi proyek unggulan yang mengedepankan praktik ekstraksi dan pengolahan berkelanjutan, sesuai dengan visi Indonesia untuk menjadikan negara ini sebagai ekosistem industri kendaraan listrik tingkat satu yang terkemuka.
Seluruh rantai industri GOWA Project direncanakan didukung oleh potensi jaringan listrik tenaga air yang berasal dari sumber daya hidrologi Sulawesi yang melimpah.
Pendekatan inovatif ini, dengan memanfaatkan keahlian nasional mutakhir, akan memosisikan kawasan industri ini sebagai salah satu operasi terpadu berbasis nikel yang menghasilkan emisi rendah karbon dioksida (CO2) di Indonesia.
Melalui GOWA Project, anggota konsorsium juga memusatkan perhatian untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, inovasi teknologi dan kemajuan sosial di wilayah Indonesia.