Kemenkeu Kantongi PNBP Rp696 Miliar dari Bea Lelang per Oktober 2024

DJKN catat total pokok lelang mencapai Rp36,8 triliun.

Kemenkeu Kantongi PNBP Rp696 Miliar dari Bea Lelang per Oktober 2024
Gedung DJKN Kemenkeu. Shutterstock_haryanta.p
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Lelang memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, khususnya pada bidang ekonomi, serta pengelolaan barang milik negara (BMN).
  • Sinergi Kementerian Keuangan dengan Kementerian ATR/BPN dan kementerian/lembaga lain telah berhasil mensertifikatkan 182.042 bidang tanah.

Jakarta, FORTUNE - Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Rionald Silaban, melaporkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari Bea Lelang mencapai Rp696 miliar per Oktober 2024. PNBP tersebut diperoleh dari pokok lelang yang mencapai Rp36,8 triliun.

"Peningkatan kinerja lelang ini diimbangi dengan pemberian pelayanan yang lebih baik dan dilakukannya digitalisasi proses bisnis," ujarnya saat memberi sambutan di acara Anugerah Reksa Banda, Kamis (12/6).

Rionald mengatakan lelang sebagai instrumen jual beli memiliki peran dan fungsi penting dalam pembangunan nasional, khususnya pada bidang ekonomi, sebagai penyumbang PNBP. Demikian pula pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), dengan peran vital sebagai pendukung program penyelenggaraan pemerintahan, pendukung utama layanan publik, serta tugas dan fungsi pemerintahan.

Ini lantaran pengelolaan BMN memiliki porsi nilai yang tinggi sebagai komponen utama LKPP dan juga penentu opini laporan keuangan pemerintah pusat.

"Barang milik negara juga berperan dalam penerimaan PNBP dan penentu quality spending pada belanja pemeliharaan dan belanja modal," ujarnya. "BMN juga menjadi alternatif sumber pembiayaan APBN karena BMN digunakan sebagai underlying penerbitan sukuk," kata Rionald.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga mengapresiasi penataan BMN, baik berupa tanah maupun bangunan, melalui sinergi bersama kementerian/lembaga lain. "Sinergi Kementerian Keuangan dengan Kementerian ATR/BPN dan kementerian/lembaga lain dalam program percepatan pensertifikatan telah berhasil mensertifikatkan sebanyak 182.042 bidang tanah," ujarnya.

Menurut Suahasil, capaian tersebut cukup baik, namun masih ada yang perlu dituntaskan.

"DJKN dan kementerian terkait juga perlu terus membangun logika bagaimana membuat supaya tanah-tanah kita dapat dimanfaatkan dengan baik untuk memperbaiki pelayanan pemerintah, memperbaiki pelayanan umum, dan juga bermanfaat langsung bagi masyarakat," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers