Kemenkeu Raup Rp15 Triliun dari Lelang 8 Surat Utang

Mayoritas permintaan ada pada tenor 5,7 tahun.

Kemenkeu Raup Rp15 Triliun dari Lelang 8 Surat Utang
ilustrasi membayar utang (unsplash.com/Sasun Bughdaryan)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Keuangan meraup Rp15 triliun melalui lelang delapan seri Surat Utang Negara (SUN) pada Senin (29/5). Delapan seri surat utang tersebut, yakni SPN03230829 (new issuance), SPN12240529 (new issuance), FR0095 (reopening), FRSDG001 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), dan FR0089 (reopening

Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, menjelaskan total penawaran yang masuk dari lelang tersebut mencapai Rp58,44 triliun atau 3,44 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya. Ini menunjukkan keuangan global terlihat mulai stabil, dipengaruhi meredanya tekanan di pasar atas isu debt ceiling di Amerika Serikat. 

Pada prinsipnya Presiden AS dan Pimpinan Parlemen AS telah mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang AS dan mencegah default.

"Selain itu, kondisi perekonomian domestik cukup positif, antara lain Pinjaman Perbankan tetap tumbuh di bulan April sebesar 8,08 persen yoy (year on year), dan laju inflasi yang terkendali," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/5).

Deni menjelaskan mayoritas permintaan investor lelang kali ini pada seri SUN dengan tenor 5, 7 tahun (SDGs) dan 10 tahun dengan total penawaran Rp36,38 triliun (62,25 persen dari total incoming bids) dan dimenangkan Rp7,85 triliun (52 persen dari total awarded bids). 

Kemudian, incoming bids investor asing pada lelang SUN hari ini Rp5,05 triliun. Jumlah incoming bids dari investor asing tersebut mayoritas pada seri SUN tenor 5, 10 dan 15 tahun, yaitu Rp3,9 triliun atau 77,23 persen dari total incoming bids investor asing, dan dimenangkan Rp0,84 triliun atau 16,63 persen dari total incoming bids investor asing.

Lalu, seri FRDSG001 memiliki incoming bids terbesar kedua setelah FR0096 (tenor 10 tahun), namun bid yield yang masuk melebihi rentang/batasan yield yang digunakan sebagai pedoman dalam menentukan penawaran yield untuk dapat dimenangkan pemerintah. Dengan demikian, pada lelang hari ini, penawaran FRSDG001 tidak ada yang dimenangkan. 

Yield rata-rata tertimbang atau weighted average yield (WAY) pada lelang SUN hari ini secara umum cukup kompetitif terutama jika dibandingkan dengan level secondary market sehari sebelum lelang. Perubahan WAY pada lelang hari ini umumnya turun 2–5 bps. Penurunan terbesar pada SUN tenor 20 tahun mencapai 5 bps dengan WAY 6,70 persen.

"Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp15,0 triliun pada lelang hari ini. Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2023," katanya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya