Jakarta, FORTUNE - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran Rp1,2 triliun untuk rehabilitasi besar-besaran Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Proyek tersebut merupakan bagian dari persiapan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang rencananya juga akan berlokasi di tempat wisata edukasi tersebut.
"Untuk Taman Mini, anggarannya Rp1,2 triliun. Jadi memang sangat besar-besaran," ujar Basuki Hadimuljono dalam rapat kerja di Komisi V DPR RI, Kamis (9/6).
Basuki menjelaskan Kementerian PUPR tak hanya mendapat tugas untuk mempersiapkan infrastruktur penunjang G20, melainkan juga memugar infrastruktur yang ada agar lebih indah.
Di TMII sendiri, proyek rehabilitasi yang disiapkan meliputi hampir seluruh lokasi, mulai dari danau archipelago yang memuat miniatur pulau-pulau Indonesia, gedung-gedung pertemuan, jalan-jalan hingga lapangan parkirnya.
"Di TMII semua kita rehab besar-besaran seperti GBK (Gelora Bung Karno) dulu, termasuk danau archipelago kita perbaiki, jalan-jalan kita perbaiki, gedung-gedung kita perbaiki, lapangan parkir kita perbaiki. Mudah-mudahan akan jadi lebih baik dan memang sudah lama tidak kita sentuh," katanya.
Persiapan infrastruktur Bali
Selain di TMII, PUPR juga menyiapkan anggaran infrastruktur untuk persiapan pertemuan G20 di Bali. Beberapa di antaranya memperbaiki ruang VIP di Bandara Ngurah Rai dengan biaya sekitar Rp50 miliar, serta membuat kebun pembibitan (nursery) mangrove dan bendungan muara.
"Karena Bapak Presiden mau menunjukkan bahwa Indonesia ke arah green energy. Jadi, kita buka mangrove nanti, semua kepala negara akan dibawa ke mangrove di estuary dam," katanya.
Ia menegaskan, semua persiapan infrastruktur jelang G20 tersebut ditargetkan bisa selesai pada Juni dan Juli 2022. Termasuk mempercantik tol bandara yang dikerjakan oleh PT Jasa Marga tanpa menggunakan APBN.
"Seluruh Bali, anggarannya Rp850 miliar. Taman Mini jauh lebih besar (Rp1,2 triliun), kalau di Bali ini Rp850 miliar," tandasnya.