Jakarta, FORTUNE - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan mencatat kinerja lelang barang milik negara (BMN) sepanjang 2021 mencapai Rp35,16 triliun. Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto menyatakan capaian tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarang lelang Indonesia.
“Mulai dari tahun 2016 hingga 2021 tren pertumbuhannya itu sangat positif, tetapi paling tinggi di tahun 2021. Dan mudah-mudahan pertumbuhan ini ke depannya akan semakin bagus,” ujar Joko dalam acara Bincang Bareng DJKN, Jumat (18/2)
Berdasarkan data DJKN, realisasi lelang 2016 mencapai sebesar Rp13,13 triliun. Jumlah tersebut terus mengalami peningkatan di tahun berikutnya menjadi Rp16,37 triliun pada 2017, Rp18,36 triliun pada 2018 dan Rp27,03 triliun pada 2019.
Namun pada tahun 2020 realisasi lelang menurun menjadi Rp26,20 triliun. Sementara di tahun 2021, realisasi lelang tercatat menjadi yang tertinggi dalam sejarah yakni RpRp35,16 triliun.
Joko berharap pertumbuhan pada tahun berikutnya akan semakin meningkat agar memberikan dampak yang positif terhadap Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Waspada penipuan bermodus lelang
Dalam kesempatan tersebut, Joko juga mengingatkan masyarakat agar tidak terjerumus ke dalam modus penipuan berkedok lelang. Pasalnya, kata dia, Kemenkeu banyak menerima aduan warga yang menjadi korban penipuan dengan modus tersebut.
"Masih banyak masyarakat yang menangis datang ke DJKN karena sudah transfer uang yang jumlahnya tidak sedikit, ternyata itu penipuan lelang,” tuturnya.
Menurut Joko, untuk menghindari penipuan, masyarakat perlu lebih mengenali terlebih dahulu sumber informasi lelang, meneliti barang yang dilelang dan tidak mudah tergiur dengan harga murah yang ditawarkan sejumlah pihak. "Lelang itu bukan harga murah tetapi harga terbaik," kata Joko.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk selalu mengecek kembali nama rekening sebelum melakukan transaksi lelang serta menghindari untuk melakukan transaksi dengan nomor rekening pribadi.
“Kalau lelang yang benar melalui lelang.go.id itu setornya uang jaminan pembayaran dan lain-lain itu ya di rekening bendahara penerimaan kantor, jadi bukan atas nama pribadi. Selain itu juga memahami prosedur lelang,” jelasnya.
Joko juga mengajak warga yang ikut lelang dengan menggunakan platform lelang.go.id untuk menghindari terjadinya penipuan yang saat ini sedang marak terjadi. “Karena lelang.go.id bukan hanya urusan dengan aparat penegak hukum, ada juga lelang sukarelanya," tandasnya.