KKP Buka Peluang Investasi di Kawasan Konservasi

Aset laut yang terlindungi diperkirakan US$21,5 miliar.

KKP Buka Peluang Investasi di Kawasan Konservasi
Wilayah perairan laut Indonesia. (Pixabay/svensonx)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka peluang investasi di kawasan konservasi melalui skema “blended finance”. Kerja sama pengelolaan kawasan ini dapat diwujudkan dalam bentuk fasilitas hibah dan obligasi biru dalam implementasi ekonomi biru berkelanjutan di Indonesia.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Victor Gustaaf Manoppo menjelaskan, KKP menawarkan peluang investasi melalui kerja sama dan kemitraan konservasi berbasis laut yang sehat.

Pengelolaan kawasan menyasar enam zona penangkapan ikan berbasis kuota dengan melibatkan masyarakat pesisir untuk mengelola dan memelihara kawasan konservasi.

“Investasi melalui kerja sama dan kemitraan di kawasan konservasi akan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendanaannya diperuntukkan bagi pengembangan dan penggunaan operasional teknologi pemantauan laut," kata Victor dalam breakfast meeting bertajuk “Blended Finance to Advance Sustainable Oceans Management for Conservation and Production” di Bali.

Aset laut terlindungi US$21,5 miliar

Sebagai informasi, blended finance merupakan skema pembiayaan optimal dengan mengkombinasikan beberapa sumber pendanaan dalam suatu proyek, seperti dari anggaran pemerintah, pihak swasta, donor, dan lainnya.

Victor menerangkan bahwa Indonesia akan memperluas kawasan konservasi menjadi 30 persen dari total wilayah laut, dengan potensi penambahan karbon biru mangrove dan lamun sebesar 188 juta ton karbon. Dengan ekspansi ini berarti aset laut akan terlindungi sebesar US$21,5 miliar.

Hal tersebut sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dengan lima program prioritas KKP yang mendukung ekonomi biru.

Pertama, ialah perluasan konservasi laut. Kedua, penangkapan ikan terukur berbasis kuota. Ketiga, pengelolaan budidaya laut, pesisir dan pedalaman.

Keempat, pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta kelima, pengelolaan sampah plastik di laut.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya