Kongres Setujui Peningkatan Batas Utang AS Jadi US$31,4 Triliun

Peningkatan batas utang disebut yang terbesar.

Kongres Setujui Peningkatan Batas Utang AS Jadi US$31,4 Triliun
Senator Mitch McConnell. Shutterstock_mark reinstein
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Partai Demokrat Amerika Serikat bakal menaikkan batas utang pemerintah federal sebesar sebesar US$2,5 triliun dari saat ini US$28,9 triliun. Pelonggaran tersebut dianggap cukup untuk menghindari kebuntuan lebih lanjut atas batas pinjaman negara sampai setelah pemilihan paruh waktu di 2022 dan 2023.

Senat menyetujui kenaikan tersebut pada Selasa (15/12) sore dengan hasil pemungutan suara 50 untuk Demokrat dan 49 untuk Republik. RUU pelonggaran batas utang tersebut kini menuju ke Dewan Perwakilan Rakyat dan diperkirakan akan lolos dalam pemungutan suara lainnya hingga sampai ke meja Presiden Biden.

Dari sisi nilain, peningkatan batas sebesar U$2,5 triliun adalah yang terbesar dalam dolar, menurut Roll Call, tetapi lebih kecil dalam persentase daripada peningkatan yang terjadi pada 2010 dan 2011.

Undang-undang tersebut disahkan oleh Senat menggunakan proses jalur cepat satu kali yang disepakati di bawah kesepakatan bipartisan pekan lalu, ini mencakup utang yang diakumulasikan oleh kedua belah pihak dan mencegah potensi gagal bayar tepat sebelum batas waktu yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Janet Yellen bahwa pemerintah mungkin kehabisan kemampuannya untuk membayar tagihannya pada hari ini.

"Tidak ada ambang batas, tidak ada default pada utang, tidak ada risiko resesi lain: pemerintahan yang bertanggung jawab telah menang dalam masalah yang sangat penting ini," kata Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer Selasa pagi, seperti dikutip Washington Post. "Rakyat Amerika bisa bernapas lega dan yakin tidak akan ada default."

Schumer dalam kesempatan tersebut, juga berterima kasih kepada Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell (R-KY) dan Partai Republik karena telah bekerja sama dengan Demokrat untuk mengatasi masalah tersebut dan memungkinkan perubahan satu kali pada aturan Senat.

Related Topics

Fortune Indonesia

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya