Kunjungan Wisatawan Mancanegara Anjlok 61,5% sepanjang 2021

Kunjungan turis melalui angkutan laut dan udara juga turun.

Kunjungan Wisatawan Mancanegara Anjlok 61,5% sepanjang 2021
Pura Ulun Danu Bratan, Bali. (Wikivoyage)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) masih mengalami penurunan signifikan di tahun 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kunjungan turis asing dari Januari hingga Desember tahun lalu hanya mencapai 1,56 juta kunjungan, turun sebesar 61,57 persen dibandingkan periode sama di 2020.

Terlebih, jika dibandingkan dengan tahun 2019 atau masa sebelum pandemi Covid-19 yang rata-rata selalu di atas 11 juta kunjungan. Pada 2016, misalnya kunjungan wisatawan manca negara tercatat sebanyak 11,5 juta. Lalu di 2017 ada 14,03 juta kunnjungan, 2018 15,81 juta kunjungan, dan di 2019 sebanyak 16,10 juta kunjungan.

"Menurunnya cukup tajam. Dengan tahun kemarin saja turunnya 61,57 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Rabu (2/2). Meski demikian, jika dilihat khusus pada Desember 2021, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 163.620 kunjungan atau turun 0,28 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman bulan Desember 2020.

Sementara jika dibandingkan dengan November 2021, jumlah kunjungan wisman bulan Desember 2021 justru mengalami kenaikan sebesar 8,66 persen.

Dilihat dari moda angkutannya, kunjungan wisatawan manca negara masih didominasi oleh jalur darat yakni sebanyak 65,2 persen atau 106,6 ribu kunjungan. Kemudian, disusul oleh angkutan laut sebanyak 24 persen atau 39,2 ribu kunjungan dan angkutan udara 10,9 persen atau 17,8 ribu kunjungan. 

Sementara berdasarkan persentase pertumbuhannya, moda angkutan darat juga masih mencatatkan kenaikan secara bulanan (month to month/mtm) yakni sebesar 8,86 persen. Kemudian, moda angkutan lau tercatat tumbuh sebesar 19,82 persen mtm dan moda angkutan udara turun 10,66 persen mtm.

Sementara jika dilihat berdasarkan persentase pertumbuhan secara tahunan (year on year/yoy), hanya moda angkutan darat yang masih mengalami pertumbuhan di Desember 2021 yakni sebesar 11,03 persen. "Sementara laut dan udara mengalami perlambatan dibanding desember 2020 masing-masing 11,78 persen dan 24,63 persen yoy," jelasnya.

Kunjungan Wisman Berdasarkan Kebangsaan

Margo juga menjelaskan bahwa penurunan terbesar tercatat pada wisman yang datang dari wilayah Timur Tengah. Tercatat pada Desember 2021 jumlahnya turun 88,67 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara penurunan terendah tercatat pada wisman yang datang dari wilayah Asia di luar ASEAN sebesar 43,16 persen.

Menurut Margo, wisman yang datang ke Indonesia pada 2021 mayoritas berkebangsaan Timor Leste, yakni sebanyak 819.490 kunjungan atau 52,61 persen. Setelahnya, diikuti oleh Malaysia sebanyak 480.720 kunjungan atau 30,86 persen; Tiongkok 54.710 kunjungan 3,51 persen; Papua Nugini 31.700 kunjungan atau 2,04 persen; dan Amerika Serikat 21.960 kunjungan atau 1,41 persen.

Untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK), klasifikasi hotel bintang di Indonesia pada Desember 2021 mencapai 51,57 persen. TPK tertinggi tercatat di DI Yogyakarta sebesar 68,77 persen, diikuti oleh Kalimantan Timur dan Lampung masing-masing sebesar 62,62 persen dan 61,14 persen. Sementara Bali masih tercatat sebagai provinsi dengan TPK terendah, yaitu sebesar 30,67 persen.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024