Menkeu AS Bakal Desak G20 Tetapkan Pagu Harga untuk Minyak Rusia

Pagu harga minyak bisa hentikan aliran dana ke Rusia.

Menkeu AS Bakal Desak G20 Tetapkan Pagu Harga untuk Minyak Rusia
Shutterstock/ Alexandros Michailidis
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen bakal mendesak negara-negara anggota G20 yang menghadiri pertemuan ke-3 FMCBG di Bali pada 15–16 Juli untuk menetapkan pagu harga (price cap) untuk minyak Rusia. Menurutnya, langkah itu diperlukan untuk menghambat aliran dana Rusia untuk menjalankan agresinya di Ukraina.

Dalam jumpa pers di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (14/7), Yellen menilai penetapan pagu harga juga dapat menjadi cara mengendalikan ketersediaan minyak global, serta meringankan beban konsumen tidak hanya di AS tetapi juga dunia.

Meski demikian, saat ditanya mengenai berapa nilai yang diusulkan oleh AS untuk pagu harga minyak Rusia, Yellen mengaku belum memutuskan itu.

"Sejauh ini, kami belum memutuskan berapa nilai yang pantas. Belum ada keputusan terkait itu," kata Yellen, seperti dikutip Antara, Jumat (15/7)

Yellen juga menggunakan dalih "demi kebaikan bersama" jika sejumlah anggota G20 seperti China dan India, menolak strategi tersebut.

"Saya tentunya berharap China dan India menempatkan usulan ini untuk kenaikan mereka, terutama (karena penetapan pagu harga) maka mereka dapat menekan harga minyak yang diimpor dari Rusia," kata Yellen.

Namun, apabila China dan India tidak mendukung usulan AS itu, Yellen meyakini anggota G20 lainnya bakal melihat itu sebagai cara mengantisipasi dampak berbagai sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS dan negara barat.

Cegah kenaikan harga

Yellen juga menegaskan bahwa kebijakan itu sejatinya untuk meringankan beban warga dunia, yang saat ini menghadapi kenaikan harga minyak, termasuk di antaranya di China dan India.

"(Kebijakan itu dapat) mencegah kenaikan harga minyak dunia dan menjaga harga minyak tetap terjangkau," kata Menkeu AS.

Sebagai informasi, sejumlah menteri keuangan dan gubernur bank sentral anggota G20 bakal memulai pertemuan ke-3 FMCBG di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Badung, Jumat (15/7).

Pertemuan itu bakal berlangsung sampai Sabtu (16/7).

Meski demikian, acara utama Finance Track G20 itu telah didahului oleh pertemuan ke-3 Deputi Bidang Keuangan dan Deputi Bank Sentral (FCBD) pada 13–14 Juli 2022.

Sementara itu, rangkaian acara sampingan (side event) yang menjadi bagian dari Pertemuan Ke-3 FMCBG dan FCBD telah berlangsung sejak 11 Juli 2022. Ragam side event seperti seminar dan diskusi panel itu digelar oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, sebagai bentuk pengayaan isu-isu yang menjadi agenda prioritas pada pertemuan ke-3 FMCBG dan FCBD G20.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya