Jakarta, FORTUNE - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengusulkan reprioritasi pemanfaatan anggaran belanja sebesar Rp23,61 triliun untuk program Swasembada Beras. Angka tersebut setara 80,3 persen dari pagu alokasi Kementerian Pertanian pada 2025 yang ditetapkan sebesar Rp29,37 triliun—termasuk tambahan anggaran senilai Rp21,47 triliun.
"Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan dan memerintahkan Kementerian Pertanian agar swasembada pangan beras dapat diwujudkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, maka kami mengusulkan reprioritasi pemanfaatan anggaran 2025," ujarnya dalam rapat di Komisi IV DPR, Rabu (4/12).
Untuk program swasembada beras, berbagai kegiatan yang akan dilakukan Kementerian Pertanian meliputi optimalisasi lahan (oplah) seluas 851.000 hektare (ha), cetak sawah baru seluas 225.000 ha, pompanisasi tadah hujan (PAT) seluas 500.000 ha, potensi tanam (KemenPU) seluas 300.000 ha, serta tumpang sisip padi gogo (PTAB) seluas 300.000 ha.
Selain itu, lanjut Amran, kementeriannya juga akan mendukung program pangan bergizi melalui kegiatan pekarangan pangan bergizi dengan alokasi anggaran Rp413,67 miliar pada 2.500 desa.
"Kegiatan pekarangan pangan bergizi dengan anggaran dialokasikan Rp413,67 miliar pada 2025 akan dilakukan melalui bantuan benih, sayuran, buah, ayam petelur 600.000 ekor dan bantuan ubi jalar," katanya.
Dengan reprioritasi tersebut, pagu per program lingkup Kementerian Pertanian pada tahun depan meliputi:
- Ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas Rp23,33 triliun.
- Nilai tambah dan daya saing industri Rp2,08 triliun.
- Pendidikan dan pelatihan vokasi Rp548,65 miliar.
- Dukungan manajemen Rp3,41 triliun.